Darmin Nasution Murka ke Kementan soal Data Beras Sering Meleset

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 20 September 2018 | 10:30 WIB
Darmin Nasution Murka ke Kementan soal Data Beras Sering Meleset
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. [Dok Kemenko Perekonomian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, data proyeksi produksi beras yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) sering meleset.

"Pihak yang punya instrumen untuk bikin data itu Kementan. (Data Kementan) meleset setiap tahun. Sudah dibilang betulkan, keluar lagi itu datanya," kata Darmin Nasution di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu malam.

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu mengatakan, bahwa pihak yang mempunyai data terkait angka perkiraan produksi beras adalah Kementan dan Badan Pusat Statistik (BPS).

Akurasi data menyangkut proyeksi produksi beras tersebut penting karena turut mempengaruhi kebijakan pemerintah, misalnya terkait impor.

Data proyeksi produksi beras Kementan yang disoroti oleh Darmin Nasution yaitu sebanyak 13,7 juta ton dalam tiga bulan awal 2018.

Secara rinci, angka proyeksi produksi beras tersebut terdiri dari 2,5 juta ton pada Januari 2018, 4,7 juta ton pada Februari 2018, dan 6,5 juta ton pada Maret 2018.

Namun, ketika dilakukan rapat koordinasi membahas beras pada 19 Maret 2018, Darmin Nasution menyebutkan bahwa stok beras medium dan premium tinggal 590 ribu ton, atau berkurang dari stok 903 ribu ton per 15 Januari 2018.

Jumlah stok tersebut tidak terlalu banyak mengingat kebutuhan konsumsi beras sebulan secara keseluruhan mencapai 2,4 juta ton.

Kemudian, rapat koordinasi dilakukan kembali pada 28 Maret 2018 karena waktu panen raya sudah akan habis. Ketika itu, pemerintah memutuskan untuk impor satu juta ton sehingga total izin impor telah mencapai 2 juta ton sepanjang tahun ini.

"Dibilang (Maret 2018) 6,5 juta ton proyeksi produksi. Memang stok naik menjadi 649 ribu ton tetapi tidak ada apa-apanya. Panen raya mau habis, siapa yang percaya bahwa ini akan baik-baik saja ke depan," ujar Darmin. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI