Industri Klinik Kecantikan Bertumbuh di Indonesia, Ini Buktinya

Selasa, 18 September 2018 | 17:49 WIB
Industri Klinik Kecantikan Bertumbuh di Indonesia, Ini Buktinya
Dokumentasi Erha Clinic Indonesia.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan kulit, hal ini turut diiringi dengan menjamurnya industri klinik kecantikan di Indonesia.

Alfons Sindupranata, CEO Derma Global Ventura (holding company Erha Clinic Indonesia) mengutip data yang dihimpun menyebutkan bahwa rata-rata pertumbuhan industri kecantikan khususnya klinik perawatan kulit rata-rata mengalami pertumbuhan sebesar 14 persen.

Angka ini menurutnya tergolong cukup bagus dibandingkan negara lainnya seperti Malaysia dan Singapura yang masih di bawah 10 persen. Salah satu faktor yang berperan dalam meningkatkan pertumbuhaj industri kecantikan di Indonesia, kata Alfons adalah jumlah penduduk Indonesia yang besar dan semakin banyak masyarakat yang peduli untuk merawat kulit.

"Otomatis dengan market yang sedemikian dinamik, ekspektasi semakin tinggi, sehingga produsen juga berlomba-lomba untuk memenuhi keinginan customer yang semakin tinggi," ujar Alfons ketika ditemui Suara.com di kantor Erha Clinic di Jakarta, Selasa (18/9/2018).

Baca Juga: Setnov Bongkar Anggota DPR dan Banggar yang Terima Suap e-KTP

Untuk tetap bertahan di tengah persaingan klinik kecantikan yang kian ketat, Erha, kata Alfons terus meningkatkan kapasitas para SDM dalam hal ini para dokter dan bagian pengembangan produk sehingga dapat memberi pelayanan terbaik pada pelanggan. Klinik yang berdiri sejak 1999 ini terbukti masih terus eksis di tengah menjamurnya klinik kecantikan baru.

"Kalau dilihat secara umum semua pihak yang memiliki kemampuan memberikan layanan ini ke masyarakat tentu berlomba-lomba. Alat yang terbaik, termahal, bisa dibeli. Tapi kenapa orang harus ke Erha, karena kami pemain paling lama di Indonesia. Sehingga bagaimanapun untuk melakukan treatment, jam terbang klinik memegang peranan penting," tambah Alfons.

Dalam kesempatan yang sama, Noviana Supit, Managing Director Erha Clinic menambahkan, dibandingkan klinik kecantikan lainnya, ia mengklaim bahwa Erha Clinic menempatkan lebih banyak dokter spesialis kulit dan kelamin atau SpKK di 91 cabang kliniknya sehingga memberi jaminan kepuasan bagi pasien untuk mengatasi masalah kulitnya.

"Ada 174 SpKK yang kerjasama. Di luar dari SpKK ada dokter umum tapi lebih ke karena Erha kan bukan hanya di kota besar, ada juga di secondary city jadi mau nggak mau harus diakui ketersediaan dokter spesialis kukit langka tapi bukan berati tidak ada demand untuk pelayanan kulit. Sehingga kami juga mentraining doker umum agar mereka layak sebagai skin expert," jelas Novi merinci.

Erha Clinic sendiri memposisikan diri sebagai klinik kecantikan yang memiliki dua solusi perawatan, pertama, fokus pada kebutuhan masing-masing pelanggan dan kedua, menyediakan produk perawatan yang dijual bebas tanpa resep dokter.

Baca Juga: Polusi dan Gaya Hidup Picu Masalah Jerawat Baru

Alfons mengatakan, solusi pertama bisa menjadi pilihan tepat bagi pelanggan yang ingin mengetahui lebih jauh permasalahan kulitnya dengan ahlinya. Sementara solusi kedua bisa dipilih pelanggan yang tak memiliki waktu untuk berkonsultasi dengan dokter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI