Impor Agustus 2018 Membengkak, Susu hingga Telur Penyebabnya

Senin, 17 September 2018 | 21:53 WIB
Impor Agustus 2018 Membengkak, Susu hingga Telur Penyebabnya
Ilustrasi telur
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pusat Statistik merilis hasil ekspor, impor, dan neraca perdagangan Indonesia bulan Agustus 2018.

Kepala BPS Suhariyanto memaparkan, nilai ekspor Indonesia Agustus 2018 mencapai USD 15,82 miliar atau menurun 2,90 persen dibanding ekspor Juli 2018. Sementara dibanding Agustus 2017, nilai itu meningkat 4,15 persen.

“Sedangkan untuk ekspor nonmigas Agustus 2018 mencapai USD 14,43 miliar, turun 2,86 persen dibanding Juli 2018. Sementara dibanding ekspor nonmigas Agustus 2017, naik 3,43 persen,” kata Suhariyanto di Jakarta, Senin (17/9/2018).

Secara akumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Agustus 2018 mencapai USD 120,10 miliar atau meningkat 10,39 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai USD 108,69 miliar atau meningkat 10,02 persen.

Baca Juga: Isco Tak Risau dengan Kebijakan Rotasi Lopetegui di Real Madrid

Penurunan terbesar ekspor nonmigas Agustus 2018 terhadap Juli 2018 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar USD380,7 juta (16,25 persen). Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 61,3 juta (3,47 persen).

Berdasarkan kategori sektoral, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Agustus 2018 naik 6,13 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. Demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya naik 34,79 persen, sementara ekspor hasil pertanian turun 9,60 persen.

Ekspor nonmigas Agustus 2018 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD 2,11 miliar, disusul Amerika Serikat (USD 1,60 miliar), dan Jepang (USD 1,48 miliar) dengan kontribusi ketiganya mencapai 35,95 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar USD 1,52 miliar.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Agustus 2018 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD 20,22 miliar (16,83 persen), diikuti Jawa Timur USD 12,74 miliar (10,61 persen) dan Kalimantan Timur USD 12,18 miliar (10,14 persen).

Nilai impor Indonesia Agustus 2018 mencapai USD 16,84 miliar atau turun 7,97 persen dibanding Juli 2018, sebaliknya jika dibandingkan Agustus 2017 meningkat 24,65 persen.

Baca Juga: Cut Tary Awet Cantik di Usia 41

Impor nonmigas Agustus 2018 mencapai USD 13,79 miliar atau turun 11,79 persen dibanding Juli 2018, namun meningkat 19,97 persen dibanding Agustus 2017.

Impor migas Agustus 2018 mencapai USD 3,05 miliar atau naik 14,50 persen dibanding Juli 2018 dan meningkat 51,43 persen dibanding Agustus 2017.

Peningkatan impor nonmigas terbesar Agustus 2018 dibanding Juli 2018 adalah golongan susu, mentega, telur USD 48,6 juta (94,19 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan pesawat mekanik sebesar USD 296,3 juta (11,31 persen).

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Agustus 2018 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai USD 28,78 miliar (27,56 persen), Jepang USD 11,98 miliar (11,47 persen), dan Thailand USD 7,29 miliar (6,98 persen). Impor nonmigas dari ASEAN 20,47 persen, sementara dari Uni Eropa 9,18 persen.

Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Agustus 2018 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 27,38 persen, 23,24 persen, dan 29,24 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI