Konstruksi Terowongan Dinilai Lebih Aman daripada Jalan Layang

Senin, 17 September 2018 | 17:05 WIB
Konstruksi Terowongan Dinilai Lebih Aman daripada Jalan Layang
Pembangunan terowongan jalur MRT di Jakarta terus berlangsung. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) mengungkapkan, belum banyak masyarakat yang tahu manfaat jalan dengan konstruksi terowongan. Padahal banyak manfaat yang didapat ketika jalan dibangun dengan konstruksi terowongan.

Direktur Jenderal Bina Marga KemenPUPR, Sugiyartanto, menerangkan, manfaat yang bisa dirasakan masyarakat, salah satunya adalah perjalanan waktu lebih cepat. Terowongan ‎bisa jadi jalan pintas, sehingga masyarakat tak harus memutar jalan jauh untuk mencapai ke suatu titik.

"Selain itu, terowongan tidak banyak merusak lingkungan dan polusi kendaraan juga bisa kurang," ujar Sugiyartanto, saat ditemui di Kantor Pusjatan Bandung, Jawa Barat, Senin (17/9/2018).

Sugiyartanto menuturkan, konstruksi terowongan tidak hanya diterapkan untuk pembangunan jalan saja, tapi juga untuk pembangunan transportasi. Ia mengambil contoh ‎pada pembangunan transportasi massal Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta.

Baca Juga: PUPR Tengah Targetkan Pembangunan Terowongan Bukit Barisan

Menurutnya, seharusnya kota-kota besar lainnya juga ikut membangun sarana transportasi dengan terowongan. Hal ini, sambung dia, juga bisa menghemat pengeluaran masyarakat dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi transportasi umum.

"Ke depan, sistem transportasi ini menjadi pilihan. Kebetulan daerah perbukitan di Indonesia luas, sehingga pilihannya adalah membuat terowongan,"‎ tuturnya.

Sementara itu, Direktur Jembatan KemenPUPR, Iwan Zarkasi menambahkan, pembangunan jalan dengan konstruksi terowongan juga dinilai lebih aman dibandingkan konstruksi layang.

Dalam hal ini, ia berkaca pada gempa hebat yang melanda Jepang. Pada saat terjadi gempa, sambung dia, terowongan di Jepang tidak mengalami kerusakan.

"Jembatannya malah ambruk, kalau terowongan tidak. Jadi lebih aman konstruksinya," pungkas dia.

Baca Juga: Terowongan Jadi Alternatif Konstruksi Bangun Jalan di Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI