Rupiah Melemah, Rini Soemarno Minta Bos-bos Tambang Kurangi Impor

Rabu, 12 September 2018 | 16:24 WIB
Rupiah Melemah, Rini Soemarno Minta Bos-bos Tambang Kurangi Impor
Menteri BUMN Rini Soemarno. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menjadi perbincangan hangat di beberapa kalangan. Pasalnya, melemahnya mata uang tersebut telah memberikan dampak negatif pada neraca perdagangan Indonesia.

Perusahaan-perusahaan BUMN dalam hal ini tak sedikit yang bertransaksi atau bersentuhan langsung dengan mata uang Amerika Serikat.

Menanggapi hal tersebut, Menteri BUMN Rini Soemarno meminta kepada para Direktur Utama di sektor tambang untuk mengurangi impor.

Selain mengurangi impor, BUMN tambang juga diminta mengurangi penggunaan dolar AS dan menggenjot ekspor barang yang bernilai tambah.

"Di sini, saya memanggil Dirut-Dirut BUMN yang punya produk ekspor. Sekarang BUMN, tekanannya bukan hanya peningkatan pasar domestik, tapi juga pasar internasional. Terutama soal tambang, saya ada pesan khusus," kata Rini Soemarno saat ditemui di The Energy Building, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (12/9/2018).

Oleh sebab itu, Rini Soemarno meminta kepada holding tambang BUMN untuk memproduksi bahan baku dan mengolahnya hingga menjadi bahan jadi yang bernilai tinggi.

Apalagi saat ini menurutnya, kebutuhan dalam negeri sedang meningkat sehingga diharapkan produksi dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

"Lalu kita bicara competitiveness, kita bisa produksi bahan baku yang produknya kita ada. Harusnya kita bisa. Permasalahan di negara lain kan mereka tidak ada bahan baku sedangkan kita ada," ujarnya.

Beberapa hasil tambang yang diharapkan dapat menjadi produk bernilai tambah di antaranya bauksit, timah dan nikel. Selama ini ketiga hasil tambang ini masih di ekspor dalam bentuk bahan baku.

"Contoh bauksit yang harus jadi aluminium. Nikel jadi stainless. Ini ke depan memang adalah satu kerja sama bapak bapak semua. Bahwa kita harus lakukan. Memang sedikit terlambat. Tetapi pemikirannya sudah cukup lama," kata Rini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI