Suara.com - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina berdampak luas bagi kedua negara. Menurut penelitian JP Morgan, perang dagang itu diperkirakan berdampak terhadap lapangan pekerjaan.
Penelitian yang dipimpin Ekonom JP Morgan Haibin Zhu ini mengungkapkan, masyarakat Cina akan kehilangan pekerjaannya. Bahkan, 3 juta orang Cina diprediksi bisa kehilangan pekerjaan, jika Cina tidak membalas perang dagang itu.
"Jika AS lebih lanjut meningkatkan perang tarif, dampaknya terhadap Cina akan lebih besar. Sementara dampak keseluruhan masih bisa dikelola, meningkatnya pengangguran bisa menjadi perhatian kebijakan utama," dikutip dari penelitian JP Morgan yang dilansir dari Bloomberg, Rabu (12/9/2018).
Hal buruk lain yang bisa terjadi adalah jika AS memberlakukan tarif 25 persen untuk semua produk impor Cina dan Cina membalas dengan pungutan yang sudah diumumkan, maka 5,5 juta pekerja kehilangan pekerjaannya.
"Jika pengangguran meningkat tajam, itu akan mengubah fungsi reaksi kebijakan terhadap pelonggaran kebijakan yang ada," tulis peneliti.
Menurut penelitian itu, skenario terburuk yang bisa dilakukan untuk tidak menghilangkan lahan pekerjaan 5,5 juta pekerja yakni dengan mendevaluasi mata uang sekitar 12 persen.
Namun, cara itu akan menyebabkan arus modal keluar hingga 332 miliar dolar AS yang mana akan menggerus lebih dari sepersepuluh cadangan devisa Cina.
Hal itu akan menjadi situasi yang mungkin ingin dihindari oleh para pembuat kebijakan setelah arus modal keluar terjadi secara besar-besaran yang disebabkan oleh devaluasi yang mengejutkan pada tahun 2015.