Suara.com - Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) atau PGN yakni Jobi Triananda Hasjim dicopot dari jabatannya. Jobi Triananda Hasjim digantikan oleh Gigih Prakoso Soewarto yang sebelumnya sebagai Direktur Perencanaan, Investasi dan Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero).
Keputusan tersebut diambil Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada hari ini, Senin (10/9/2018). Namun, apakah pergantian Direktur Utama (Dirut) PGN yang diisi orang dalam Pertamina untuk memuluskan rencana akuisisi Pertagas oleh PGN?
Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menilai, pergantian Dirut ini memang untuk mempercepat rencana akuisi Pertagas oleh PGN. Menurut dia, masuknya orang dalam Pertamina juga bukan untuk menguasai lini bisnis PGN.
"Secara logika, Pertagas yang mau ambil PGN itu enggak mungkin terjadi. PGN kan Tbk, jadi harus mendapat persetujuan saham minoritas. Ini (pergantian Dirut) hanya hanya memuluskan penyatuan secara total Pertagas dan PGN itu. Kan kedua pihak bertahan terus," kata Said Didu saat dihubungi Suara.com, Selasa (11/9/2018).
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN ini menuturkan, tujuan akuisisi ini juga untuk menentukan potensi gas miliki negara. Sehingga, PGN tidak perlu mencari pasokan gas dari perusahaan gas luar negeri.
Baca Juga: Sandiaga: Mas Priyo Tak Usah Gembar-gembor
"Jadi biar efisien. Kebijakan ini menurut saya bagus," tutur dia.
Untuk diketahui, Rencana akuisisi Pertagas oleh PGN telah diungkapkan setelah perseroan menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat. Akuisisi ini merupakan program penyatuan BUMN atau Holding BUMN sektor minyak dan gas.