Rupiah Melemah, UMKM Tak Akan Gulung Tikar Layaknya Krismon 1998

Senin, 10 September 2018 | 14:46 WIB
Rupiah Melemah, UMKM Tak Akan Gulung Tikar Layaknya Krismon 1998
Pameran hasil produksi UMKM di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/2).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Perdagangan DKI Jakarta Irwandi menegaskan, sektor UMKM tidak akan terganggu meskipun nilai tukar rupiah terus melemah.

Irwandi mengatakan, warga DKI Jakarta tak perlu merasa khawatir dengan pelemahan nilai tukar rupiah itu. Pasalnya, UMKM menggunakan produk dalam negeri, sehingga tidak terpengaruh dengan gejolak pelemahan nilai tukar rupiah.

"Otomatis tidak pengaruh, kalau UMKM enggak terlalu bersentuhan dengan barang-barang impor, produk impor," kata Irwandi saat dikonfirmasi, Senin (10/9/2018).

Irwandi menjelaskan, kebanyakan UMKM menggunakan produk local content dan tidak impor sehingga tidak terpengaruh gejolak ekonomi.

Sebaliknya, jika UMKM itu menggunakan produk dari luar negeri maka bisa dipastikan akan mengalami kenaikan mengikuti gejolak yang ada.

"Tetapi bahan pokok produksi, misal dia dagang mie ayam, kalau sausnya impor otomatis barang naik. Tapi belum terlalu berpengaruh secara signifikan, mudah-mudahan stabil," ungkap Irwandi.

Meski demikian, Irwandi memastikan pengusaha lokal tidak akan mengalami kenaikan harga signifikan walaupun beberapa diantaranya ada yang menggunakan produk luar negeri. Sehingga, para UMKM pun tidak akan gulung tikar.

"Kita UMKM tidak akan gulung tikar seperti krisis 98 ya, kita kan pakai produk lokal jadi nggak terlalu pengaruh," imbuh Irwandi.

Saat ini, kata Irwandi, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) ada sebanyak 171 ribu UMKM yang berada di Jakarta dan didominasi penduduk ber-KTP Jakarta.

Dari total 171 ribu, terdapat sebanyak 13 ribu UMKM yang sudah terdaftar di Dinas UMKM dan dibina dengan baik oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI