Suara.com - Dolar Amerika Serikat (AS) masih menekan nilai tukar mata uang rupiah. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (7/9/2018) ini, nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS berada di level Rp 14.884.
Tertekannya rupiah rupanya berdampak ke harga buah-buahan impor seperti apel, pir, lengkeng dan anggur.
Pedagang buah di sekitaran Pasar Rebo, Jakarta Timur Ahmadi misalnya, dirinya mengatakan harga buah impor mulai naik sejak awal pekan lalu.
"Buah impor itu naiknya Rp 10.000 sampai Rp 20.000. Jadi rupiah melemah itu pengaruh banget," kata Ahmadi kepada Suara.com, Jumat (7/9/2018).
Ahmadi menuturkan, pihaknya terpaksa menaikan harga buah ke pembeli agar tidak mengalami kerugian setelah mengeluarkan modal yang lebih besar dari biasanya.
"Kalau buah naik, ya kita naikin harganya ke pembeli. Misalnya dari Rp 10.000 menjadi Rp 13.000," jelas dia.
Berbeda dengan Ahmadi, pedagang buah lainnya Kusnah mengungkapkan, bahwa dirinya belum merasakan kenaikan harga buah impor. Menurut dia, harga buah impor selama ini belum ada perubahan.
"Ya sama saja sekarang harganya. Ya enggak ada kenaikan sama turun juga enggak ada," imbuh Kusnah.
Meski begitu, baik Ahmadi dan Kusnah tidak merasa senang dengan kondisi saat ini. Karena, menurut mereka, kondisi ini menyusahkan semua orang termasuk mereka. (Achmad Fauzi).