Suara.com - Starbucks tetap optimis dengan bisnis gerai kopinya. Meski, ingin menutup 150 gerainya di Amerika Serikat tahun depan, Starbucks malah membuka gerai pertamanya di Milan, Italia.
Seperti dilansir dari BBC, butuh waktu dua tahun untuk perusahaan asal Paman Sam itu membuka gerainya yang berkonsep roasteries di Milan.
Selain itu, Starbucks juga menawarkan kue kering, roti dan pizza yang dipanggang dari oven berbahan bakar kayu, dan pelanggan juga dapat menikmati es krim dengan bekuan yang berasal dari nitrogen.
Analis dari perusahaan Mintel Jonny Forsyth mengatakan, Starbucks bisa berhasil di Italia, mengingat bahwa baik Domino dan McDonald telah berhasil membangun bisnis di negara tersebut.
Penelitian Mintel, memperkirakan pasar kopi Italia mencapai 19,4 miliar euro pada tahun lalu. Penelitian tersebut didapat dari warga Italia usia 16 hingga 35 tahun yang telah disurvei menyukai jenis kopi Amerika seperti rasa Frappuccino dan minuman dingin, yang kurang umum di negara tersebut.
Sementara, Menurut The Federazione Italiana Pubblici Esercizi (FIPE) para pemilik gerai kopi di Milan, Italia tidak tersaing dengan kehadiran Starbucks di negaranya. FIPE melanjutkan, para pemilik gerai kopi malah menyambut baik kehadiran Starbucks.
"Inisiatif komersial baru seperti pembukaan Starbucks selalu menguntungkan kami, terlebih lagi ketika mereka menciptakan lapangan kerja. Bar kopi kami tidak takut tersaingi. Sebaliknya, itu akan menjadi stimulus untuk meningkatkan kualitas dan layanan," kata FIPE. (Achmad Fauzi)