“Misalnya, pengusaha-pengusaha yang masuk dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia menukarkan USD stoknya dalam jumlah besar, baru berpengaruh, lumayan, bisa dikonversi sampai Rp 100 triliun,” jelasnya.
Kamis siang, saat mengonversi 1000 Dolar AS miliknya, Sandiaga mengakui aksinya tersebut adalah pencitraan.
Ia berharap, aksinya tersebut diikuti oleh masyarakat yang memunyai Dolar AS, sehingga bisa membantu menguatkan posisi Rupiah terhadap Dolar AS.
"Kayaknya kita perlu pencitraan seperti ini. It's okay (tidak apa-apa), kalau politikus bilangnya pencitraan, ya pencitraan, tapi ini simbolis menunjukkan bahwa kita bisa melakukan," kata Sandiaga.
Baca Juga: Mahfud MD: Demokrasi Kebablasan, Celah Baru Praktik Korupsi
Sandiaga Uno menuturkan, sudah sejak Rabu (5/9), mengampanyekan agar warga yang memiliki Dolar AS melakukan penjualan demi menguatkan Rupiah.
Namun, ia mengakui seruannya tersebut belum bisa menggerakkan masyarakat. Karenanya, ia mempraktikkan seruannya tersebut sehingga lebih meyakinkan publik.
"Kemarin kurang nendang dampaknya, waktu saya cuma bilang ayo tukar Dolar AS ke Rupiah," ujarnya.
USD 1000 yang ditukarkan Sandiaga Uno pada Kamis hari ini diakuinya cuma sebagian kecil dari asetnya.
"Saya menukarkan hampir 40 persen dari holding saya. Jadi bisa cek LHKPN saya. Ya saya tak mau riya’, ya. Sekarang total holding saya yang Rupiah sudah 95 persen. Baru kali ini saya pegang Rupiah sebanyak ini,” tandasnya. [Achmad Fauzi]
Baca Juga: Ahok Akan Menikah Lagi, Nicholas Sean Berharap yang Terbaik