Rupiah Melemah, Pemerintah Repot Tentukan Asumsi RAPBN 2019

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 05 September 2018 | 19:54 WIB
Rupiah Melemah, Pemerintah Repot Tentukan Asumsi RAPBN 2019
Penjelasan RAPBN di media center Jakarta Convention Center (JCC) Hall A yang berada dalam kawasan Gelora Bung Karno (GBK). [Suara.com / Dian HAPSARI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Keuangan RI mengakui sempat kerepotan menetapkan asumsi kisaran nilai tukar Rupiah untuk membuat Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.

Sebab, pergerakan Rupiah yang kekinian cenderung melemah terhadap Dolar Amerika Serikat.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Aksolani mengungkapkan, pemerintah dan DPR awalnya bersepakat asumsi nilai Rupiah untuk RAPBN 2019 adalah Rp 13.700 - Rp 14.000 per 1 Dolar AS. Namun, asumsi tersebut diubah setelah pergerakan Rupiah terus melemah.

"Pada finalisasi nota keuangan, itu pemerintah melakukan penyesuaian yang cepat, bahwa tidak mungkin saat ini memasang perkiraan awal. Kurs rupiah kini sudah Rp 14.500, sehingga pada menit-menit terakhir penyusunan RAPBN 2019 asumsinya menjadi Rp 14.400," kata Askolani di Hotel Mandari Oriental, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Baca Juga: Pelaku Usaha Minta Pemerintah Optimalkan Pelabuhan Marunda

Menurut Askolani, penyusunan asumsi Rupiah untuk RAPBN 2019 ini juga mengikuti perkembangan ekonomi global, sehingga pemerintah bisa mengantisipasi jika terjadi gejolak perekonomian internasional tahun depan.

"Saya ingatkan bahwa ini yang harus kami antisipasi. Ini disusun untuk mengakomodasi gejolak ekonomi global. APBN salah satu alat untuk stabilisasi," tutur dia.

Untuk diketahui, asumsi dasar RAPBN 2019 yang disahkan dalam nota keuangan adalah pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh kisaran 5,2 persen - 5,6 persen. Kemudian, inflasi ditargetkan berada pada level 2,5 persen sampai ‎4,5 persen‎.

Selanjutnya, RAPBN 2019 juga dibuat merujuk pada tingkat bunga SPN-3 bulan dalam kisaran 4,6 persen hingga 5,2 persen.

Sementara harga minyak mentah Indonesia dipatok USD 60 hingga paling tinggi USD 70 per barel. Sedangkan untuk lifting minyak bumi kisaran USD 722 ribu sampai USD 805 ribu barel per hari. Terakhir lifting gas bumi berada di kisaran 1,2 - 1,3 juta barel per hari. [Achmad Fauzi]

Baca Juga: Pengalaman Otomotif Seru Bersama Keluarga Kurun Setahun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI