Dolar AS Nyaris Rp 15.000, Jokowi : Tidak Hanya Indonesia

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 05 September 2018 | 11:32 WIB
Dolar AS Nyaris Rp 15.000, Jokowi : Tidak Hanya Indonesia
Presiden Jokowi mengunjungi Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. [Foto Kris - Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dolar AS terus menekan rupiah. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini berada di level Rp 14.927.

Terkait hal tersebut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia.

"Tidak hanya Indonesia. Ini faktor eksternal yang bertubi-tubi, baik yang berkaitan dengan kenaikan suku bunga di AS, baik yang berkaitan dengan perang dagang AS dan Cina, baik yang berkaitan dengan krisis di Turki dan Argentina," ujar Jokowi di IPC CAR Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/9/2018).

Meski begitu pemerintah akan terus berhati-hati dalam menghadapi pelemahan kurs. Selain itu Jokowi juga akan melakukan koordinasi di sektor fiskal, moneter, industri, dan pelaku-pelaku usaha.

"Saya kira koordinasi yang kuat ini menjadi kunci, sehingga jalannya itu segaris semuanya," kata Jokowi.

Menurut Jokowi ada dua kunci yang harus dilakukan pemerintah dalam menghadapi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mengalami pelemahan, yakni meningkatkan investasi dan ekspor.

"Sehingga kita bisa menyelesaikan defisit transaksi berjalan. Kalau ini selesai, itu akan menyelesaikan semuanya," katanya.

"Target saya sudah saya berikan agar dalam satu tahun betul-betul ada perubahan di penyelesaian defisit transaksi berjalan," Jokowi menambahkan.

Lebih jauh Jokowi mengatakan, pemerintah sudah menerapkan penggunaan biodiesel 20 persen atau biodiesel B20. Menurutnya penggunaan biodiesel B20 dapat mengurangi impor minyak.

"Perkiraan kita ini 5 hingga 6 miliar dolar AS. Kemudian kalau CPO kita pakai sendiri untuk B20 maka suplai ke pasar turun, sehingga kami harapkan harga CPO juga naik. Ini sudah merangkak naik," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI