Kurangi Beban Impor, Pemerintah Tunda Proyek Listrik 15.200 MW

Selasa, 04 September 2018 | 22:15 WIB
Kurangi Beban Impor, Pemerintah Tunda Proyek Listrik 15.200 MW
Menteri Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM) Ignasius Jonan. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan beberapa proyek listrik 35.000 megawatt (MW) alami penundaan. Setidaknya total kapasitas proyek listrik yang ditunda sebesar 15.200 MW.

Penundaan tersebut untuk mengurangi beban impor barang dari proyek listrik tersebut. Pasalnya, lanjut dia, proyek listrik di Indonesia ini sebagian besar masih mengimpor produk.

"Jadi saya ulang, bahwa proyek Power Purchase Agreement (PPA) yang belum capai Financial Closing dan ditunda di tahun-tahun berikutnya," kata Jonan saat konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Meski demikian, Jonan menegaskan, proyek listrik tersebut tidak akan dibatalkan. Hanya saja, ditunda dan dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya.

Baca Juga: RS PGI Cikini Kebakaran karena Korsleting Listrik pada Travo

"Ini (proyek) diharapkan selesai 2019 yang 15.200 MW. Ditunda ada yang sampai ke 2021 ke sampai juga 2026, jadi digeser sesuai kebutuhan kelistrikan nasional. Enggak dibatalkan," imbuh dia.

Menurut Mantan Dirut KAI ini, dengan adanya penundaan ini pemerintah bisa mengurangi beban impor hingga 10 miliar dolar AS atau Rp 149 triliun (1 dolar AS = Rp 14.900).

"Total investasi (proyek listrik) yang digeser hingga 25 miliar dolar AS atau Rp 250 triliun," tandas dia.

Untuk diketahui, langkah penundaan ini juga untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan (Current Account Defisit/CAD) sebesar 3 persen terhadap produk domestik bruto. Pelebaran CAD ini disebabkan oleh banyak impor yang dilakukan perusahaan dan pemerintah. (Achmad Fauzi)

Baca Juga: Kabar Menarik : Vespa Listrik Siap Dipasarkan 2019

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI