Suara.com - Demi mendukung proses pendataan Program Satu Juta Rumah, sehingga seluruh pembangunan dapat terdata dengan baik, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) terus memantau kegiatan ini. Pemantauan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan di setiap provinsi di Indonesia.
“Kami akan terus memantau progres Program Satu Juta Rumah di daerah. Kami memiliki SNVT Penyediaan Perumahan di setiap provinsi di Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan KemenPUPR, Khalawi Abdul Hamid, di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (31/8/2018).
Pemantauan ataupun monitoring di daerah, imbuh Khalawi, sangat dibutuhkan untuk mendukung proses pendataan Program Satu Juta Rumah.
Berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan KemenPUPR, jumlah capaian Program Satu Juta rumah pada 2015 mencapai 699.770 unit, pada 2016 meningkat menjadi 805.169 unit, dan pada 2017,meningkat lagi menjadi 904.758 unit.
Baca Juga: Hari Perumahan Nasional, KemenPUPR Gelar Turnamen Gateball
Hingga 20 Agustus 2018, imbuh Khalawi, jumlah pembangunan rumah sudah mencapai angka 582.638 unit. KemenPUPR pun tetap optimistis, dalam jangka waktu 4,5 bulan ke depan, pembangunan rumah yang saat ini sedang dalam proses pembangunan, bisa selesai tepat waktu.
“Masih ada waktu 4,5 bulan lagi. Pembangunan rumah, kami taget selesai sekitar Oktober dan November. Kami optimistis, tahun ini jumlah pembangunan rumah di Indonesia bisa tembus satu juta rumah,” ujar Khalawi.
Agar proses monitoring di lapangan dapat terlaksana dengan baik, Khalawi minta agar Kepala SNVT PP maupun PPK yang bertanggung jawab atas pembangunan rumah dapat terjun langsung ke lapangan. Hal itu diperlukan untuk memastikan pembangunan berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
“Saya minta Kepala SNVT PP dan PPK yang bertanggung jawab di daerah untuk ke lapangan. Jangan keluar kota kalau memang tidak diperlukan. Mereka juga harus membuat strategi dan minta agar kontraktor pelaksana bisa bekerja siang dan malam untuk mengejar target pembangunan rumah agar bisa selesai tepat waktu,” tandasnya.
Salah satu bentuk monitoring yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan adalah melalui e-monitoring. Dalam hal ini, SNVT PP di daerah melaporkan progres fisik dan keuangan, dengan menginput data e-monitoring tersebut.
Baca Juga: PUPR Dorong Semua Pihak Wujudkan Rumah Rakyat Berkualitas
“Kami juga minta SNVT PP untuk bisa mempersiapkan tender lelang dini yang akan dilaksanakan bulan depan. Dengan demikian, pembangunan rumah bisa dilaksanakan sejak awal tahun,” terangnya.