Suara.com - Nicke Widyawati telah resmi diangkat menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menggantikan Direktur Utama sebelumnya yakni Elia Massa Manik.
Keputusan tersebut tertuang pada Salinan Keputusan Menteri BUMN Nomor : SK - 232/MBU/08/2018, tanggal 29 Agustus 2018, tentang Pengalihan Tugas, Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.
Namun, untuk diketahui, selama empat tahun pemerintahan Jokowi, posisi Direktur Utama Pertamina sudah dua kali mengalami perombakan.
Lantas, apakah Nicke Widyawati mampu bertahan menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina selama lima tahun?
Menanggapi hal tersebut, Pengamat BUMN, Muhammad Said Didu mengatakan, Nicke Widyawati akan mengalami banyak tantangan dan intervensi politik.
Pertamina akan mendapat banyak tekanan kepentingan dari banyak pihak dari luar korporasi. Hal ini lantaran tahun depan akan masuk tahun politik.
“Yang saya tahu hanya Ibu Karen yang bisa bertahan sampai lima tahun, yang lain 2 tahun semua. Bukan alasan karena kegagalan tapi indikator kinerja yang dinilai pemerintah berubah pada saat yang bersangkutan diangkat,” kata Said Didu saat dihubungi Suara.com, Kamis (30/9/2018).
Menurut Said Didu, Nicke Widyawati memang sosok yang profesional untuk mengelola Pertamina. Namun, indikator kinerja yang sering berubah-berubah tersebut menjadi ancaman sendiri bagi Nicke Widyawati. Sehingga menjadi sosok yang profesional saja tidak cukup.
“Apakah betul pemerintah butuh orang profesional untuk besarkan orang Pertamina atau ditugaskan 'tugas' lain. Itu yang harus kita lihat. Apakah itu yang dibutuhkan oleh pemerintah? Saya belum tahu apakah beliau orang yang gampang dibelokkan untuk melaksanakan apa saja yang diperintah penguasa,” ujarnya.