Di tengah kondisi harga batubara yang terus meningkat, Perseroan mampu melakukan efisiensi melalui program cost leadership initiative seperti menurunkan factor clinker dan optimalisasi Pabrik Baturaja II yang lebih hemat energy yang membuat COGS/ton semen Perseroan turun 6 persen dibanding tahun lalu.
Efisiensi yang dilakukan Perseroan di semester satu tahun ini berdampak pada membaiknya marjin keuntungan dan menjadi yang tertinggi di industri.
Laba kotor Perseroan tumbuh 25,2 persen menjadi Rp 237,5 miliar dengan Gross Profit Margin sebesar 30,3 persen sementara rata-rata GPM industri sebesar 28,3 persen. Pada EBITDA, Perseroan membukukan kenaikan sebesar 38,4 persen menjadi Rp 173,9 miliar dengan EBITDA Margin sebesar 22,2 persen sementara rata-rata EBITDA Margin industri sebesar 16,6 persen.
SMBR saat ini memiliki kapasitas produksi semen sebesar 3,85 juta ton/tahun setelah beroperasinya Pabrik Baturaja II yang memiliki kapasitas produksi semen sebesar 1,85 juta ton/tahun pada September tahun lalu.
Dengan adanya pabrik baru maka Perseroan menargetkan untuk terus meningkatkan volume penjualan untuk meningkatkan utilisasi pabrik yang ditargetkan tahun ini dapat mencapai 60 persen hingga 65 persen dari total kapasitas produksi semen Perseroan.