Suara.com - Hari Kemerdekaan 17 Agustus sangat identik dengan berbagai lomba salah satunya adalah panjat pinang. Dengan adanya lomba panjat pinang yang selalu ada setiap tahunnya, membawa berkah tersendiri bagi para penjual batang pinang lantaran banyak diburu pembeli.
Namun tidak untuk tahun ini, para penjual batang pinang tahun ini justru sepi pembeli. Seperti yang dirasakan oleh Maulana yang sudah lima tahun berjualan batang Pinang di kawasan Manggarai, Jakarta Pusat.
“Kalau tahun ini sepi pembeli, sekarang mah kebanyakan lebih memilih bambu untuk lomba panjat pinang dibanding batang pinang. Alasannya, bambu harganya lebih murah dan lebih ringan untuk dibawa," kata Maulana saat berbincang dengan Suara.com.
Maulana mengatakan, setiap tahunnya jumlah pembeli batang pohon pinang selalu mengalami penurunan. Tren penurunan ini sudah terjadi sejak dua tahun yang lalu.
“Sekitar dua tahun belakangan terakhir deh kayaknya pembelinya semakin menurun. Kalau dulu saya bisa menjual bisa sampai 40 batang pohon pinang menjelang HUT Kemerdekaan RI," katanya.
Untuk mengatasi keuntungan yang berkurang, sejak dua tahun lalu Maulana memilih untuk menjual batang bambu juga. Sehingga, Maulana bisa tetap mengantongi keuntungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Satu batang pinang yang sudah dihaluskan dan diberi lingkaran bambu di atasnya, ia jual dengan harga Rp 800 ribu. Itu harga sudah paling murah, karena batang pinang mentah yang makin mahal karena pemasok yang makin langka,” ujarnya.
Sedangkan untuk batang bambu ia jual sekitar Rp 300 sampai Rp 400 ribu per batangnya. Meski demikian, Maulana mengaku tidak kapok berjualan batang pinang.
"Rezeki kan enggak tentu. Itung-itung kita bisa kasih pekerjaan untuk orang lain," kata dia.