Suara.com - PT Hasnur Jaya International (HJI) anak usaha PT Hasnur Group Indonesia (HGI) berencana melepas saham ke publik melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester I 2019.
Direktur Keuangan HGI, Syamsul Bachri Djadi dalam keterangannya menuturkan, dari lima Strategic Business Units (SBU) yang dioperasikan oleh HGI yaitu agribisnis, kehutanan, pertambangan, layanan dan media, HJI yang bergerak di sektor pertambangan dan infrastruktur yang paling siap untuk go public.
"Sebagai gambaran cadangan kami untuk batu bara kadar 4000-4200 sekitar 200 juta metrik ton (MT)," ujar Syamsul.
Saat ini, HJI memiliki konsesi tambang batu bara yang berlokasi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan luas area mencapai 21.700 Hektare.
Dalam tiga tahun terakhir, lanjut dia, produksi batu bara yang dihasilkan oleh HJI mencapai 20,72 juta MT. Tahun ini, perusahaan yang berasal dari Banjarmasin Kalimantan Selatan itu, menargetkan pertumbuhan produksi batu bara sebesar 67% menjadi 11,54 juta MT.
Tahun depan, dikatakan Syamsul, HJI membutuhkan dana investasi antara Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,4 triliun.
Dana tersebut antara lain akan digunakan untuk membangun infrastruktur, memperkuat logistik dan meningkatkan servis di lokasi tambang batu bara Perseroan di wilayah Kalimantan Selatan. Selain itu, HJI berencana melakukan ekspansi bisnis batu bara ke provinsi Sumatera Selatan.
"Direksi BEI memang mengajak perusahaan besar di daerah untuk masuk ke market. Saat ini kami mencoba melihat kemungkinan itu. Karena tidak bisa kalau hanya mengandalkan pendanaan dari perbankan saja. Jadi, salah satu solusinya adalah dengan go public," ujar Syamsul.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya sudah mulai mempersiapkan diri untuk menjadi perusahaan publik. Manajemen Perseroan sudah melakukan pembicaraan dengan perusahaan penjamin emisi efek dan profesi penunjang lainnya di pasar modal.