"Untuk mengubah dari foreign energy import menjadi domestic energy supply, kita harus mendorong transportasi kita menjadi listrik," jelas Arcandra.
Arcandra optimis apabila pengembangan ini berhasil, Indonesia bisa memproduksi energi sendiri tanpa bergantung banyak dengan negara lain sehingga kemandirian energi bisa terwujud.
"Itu menjadi cita-cita kita," harapnya.
Langkah-langkah di atas ditempuh Pemerintah mengingat kemampuan teknologi hingga saat ini belum sanggup memproduksi energi fosil hingga 100 persen.
"Energi fosil suatu saat itu bukan habis, tapi kita tidak bisa memproduksikannya lagi. Ternyata belum ada teknologi yang mampu mengambil 100 persen itu, minyak misalnya maksimal 40 persen," papar Arcandra.
Atas kondisi tersebut, Pemerintah mengatisipasinya dengan pengembangan EBT.
"Kita punya pilihan lain, yaitu Energi Baru Terbarukan. Berarti kedepannya kita harus fokus dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan. Strategi ini semoga berhasil," tandasnya.