Tas Plastik Alternatif dari Indonesia Berjaya di Qatar

Senin, 06 Agustus 2018 | 09:00 WIB
Tas Plastik Alternatif dari Indonesia Berjaya di Qatar
Suasana di sebuah jalan di Doha, Qatar [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa waktu lalu, tas plastik alternatif berbahan dasar ubi telah populer di Indonesia. Utamanya sebagai pembungkus lapis kedua pada makanan yang sudah dimasukkan dalam wadah untuk layanan take-away.

Kini, tas plastik alternatif ubi ini menyasar pasar ekspor di salah satu Negara Teluk.  Demikian dilaporkan Antara, bahwa Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Marsekal Madya (Pur) Muhammad Basri Sidehabi menyaksikan penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU) produk tas plastik alternatif berbahan dasar ubi.

Boy Dharmawan, Minister Counsellor KBRI Doha, Qatar menjelaskan bahwa MoU ini berlaku untuk Sain Bags, yaitu joint venture antara PT Saesha Global Trading (Indonesia) dan Enchanted Garden (Oman), dengan Aal Imran Trading, distributor eksklusif Sain Bags di Qatar. Yaitu pihak yang siap memasarkan tas pengganti plastik  karya anak negeri dengan teknologi Indonesia.

Selain dipasarkan di Qatar, produk tas plastik alternatif ini juga bakal dimasukkan ke negara-negara Teluk lainnya.

Baca Juga: MU Ditaklukkan Bayern Munich di Laga Terakhirnya di Pramusim

"Tas ini, 100 persen produk organik Indonesia dan dibuat dari tanaman singkong. Aman bagi lingkungan, termasuk bila dimakan satwa, serta luruh setelah 180 hari," jelas
Husain Baomar, Chairman Sain Bags.

Sementara Mohammed Maher Dauleh, perwakilan Aal Imran Trading menambahkan bahwa produk ini bakal membantu kondisi lingkungan hidup di Qatar.

"Sudah jutaan tas plastik digunakan di Qatar, salah satu toko swalayan bisa mengonsumsi sekitar lima juta kantong plastik per tahun," imbuh S. Shafiuddin, managing partner Sain Bags.

Di sisi lain, seperti disebutkan oleh Boy Dharmawan, kebutuhan Qatar sebelum terjadi Krisis Teluk, sekitar 90 persen kebutuhan impornya dipasok melalui beberapa tetangga, seperti Saudi Arabia, Persatuan Emirat Arab serta Bahrain.

Dengan terjadinya isolasi, Qatar mencari pemasok baru untuk berbagai produk yang membuka peluang bagi para pelaku usaha Indonesia di negara itu. Termasuk tas plastik alternatif berbahan dasar ubi ini, serta Koperasi Warga Indonesia di Qatar (KWIQ) Supermarket.

Baca Juga: Selamat, Zee Zee Shahab Melahirkan Anak Kedua

Swalayan yang diresmikan pertengahan Juni 2017 lalu merupakan bagian dari koperasi milik komunitas diaspora Indonesia, dan Kartini Sarsilaningsih, Ketua Swalayan KWIQ menyatakan pihaknya telah mengisi pasar dengan menjual produk makanan dan minuman, termasuk buah-buahan serta sayuran dari Indonesia yang didistribusikan ke berbagai pasar di Qatar.  Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI