Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali merealisasikan Program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di tahun 2018. Realisasi ini menyasar ke tiga lokasi berbeda pada saat bersaman, yaitu Kabupaten Asmat (Prov. Papua), Kabupaten Nias (Prov. Sumatera Utara) dan Kabupaten Kepulauan Sula (Prov. Maluku Utara).
Ketiga lokasi tersebut merupakan lokasi pedalaman dengan akses yang tidak mudah dijangkau. Lokasi lembaga penyalur (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum/SPBU) di Kabupaten Asmat berada di Distrik Fayet, Agam. Untuk mengangkut BBM ke lembaga penyalur dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) ke lokasi membutuhkan waktu selama 3 hari dan hanya bisa melalui transportasi sungai.
Dua titik lainnya yakni di Desa Waiboga Kecamatan Sulabesi Tengah Kabupaten Nias dan di Desa Somi Kecamatan Gido Kab. Kepulauan Sula, juga ditempuh dengan perjalanan laut yang memakan waktu tidak sebentar.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fansurullah Asa menjelaskan keberadaan BBM Satu Harga pada tiga lokasi tersebut akan menstimulus kemajuan perekonomian masyarakat setempat. "Ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah ini," kata Fansurullah, Kamis (2/8/2018).
Baca Juga: Ini Alasan Pemerintah Terapkan BBM Satu Harga
BPH Migas, imbuh Fansurullah, mengharapkan kepada masing-masing Pemerintah Daerah berkoordinasi dengan pihak terkait supaya program ini bisa memudahkan masyarakat mendapatkan BBM secara merata. "BPH Migas meminta Pemda, pengusaha dan Badan Usaha bisa bekerja sama dengan baik agar program ini dijalankan secara adil," tuturnya.
Masyarakat di tiga wilayah setempat akan menikmati BBM jenis Premium dengan harga Rp 6.450 perliter dan BBM jenis Solar dengan harga Rp 5.150 perliter. Angka ini jauh lebih murah dibandingkan sebelum keberadaan BBM Satu Harga, yakni dikisaran Rp 8.000 perliter hingga Rp 40.000 perliter tergantung tingkat kesulitan geografi dari lokasi penyaluran BBM.
Total, dari tiga lokasi tersebut sebanyak 353,871 jiwa akan menikmati BBM Satu Harga dan menjadikan masyarakat setempat yang lebih sejahtera dalam rangka mewujudkan sila kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Dengan tambahan 3 titik tersebut, BBM Satu Harga telah menjangkau sebanyak 11 titik yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2018 (titik ke-68 sejak 2017).
Untuk tahun 2018, sebanyak 9 lembaga penyalur dilaksanakan oleh PT. Pertamina (Persero), sementara 2 lembaga penyalur lainnya dijalankan oleh PT. AKR Corporindo. Pemerintah sendiri menargetkan BBM Satu Harga sudah bisa dinikmati di 130 titik hingga akhir tahun 2018.
Baca Juga: Rentan Diretas, 600 Galon BBM Dicuri dari Pom Bensin
Sebagai informasi, pada peresmian BBM Satu Harga kali ini Fansurullah didampingi oleh Direktur Infrastruktur Migas Alimudin Baso, Anggota Komisi VII DPR-RI Tjatur Sapto Edy, Bupati Kepulauan Sula Hendrata Theis, dan Manajer Retail Pertamina Fanda Chrismianto.