Membanggakan, 8 Produk Kerajinan Indonesia ke New York

Rabu, 01 Agustus 2018 | 23:45 WIB
Membanggakan, 8 Produk Kerajinan Indonesia ke New York
Salah satu dari produk unggulan menuju New York Now 2018 [Suara.com/Firsta Nodia].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini turut mempengaruhi hasil kriya atau kerajinan tangan yang berbeda - beda di setiap daerah. Ketenaran hasil kriya asal Indonesia bahkan telah menembus pasar internasional. Salah satunya batik.

Selain itu, masih ada beberapa macam kerajinan tangan yang merupakan khas Indonesia. Untuk mempopulerkan kriya Tanah Air ke kancah internasional, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) siap mengirim delapan produk kerajinan tangan untuk ditampilkan dalam pameran internasional New York Now 2018 di Jacob Javits Center, New York, Amerika Serikat, pada 12 - 15 Agustus 2018.

Triawan Munaf, Kepala Bekraf mengatakan bahwa kedelapan produk ini merupakan pemenang dari kompetisi yang digelar Bekraf sejak awal tahun ini, serta diikuti oleh ratusan produk. Delapan produk yang terpilih antara lain Sackai Bags, Siji, Kana Goods, Noesa, Kayou, Pala Nusantara, Jenggala, dan Indo Risakti.

"Ini sudah kali ketiga kami mengirim produk ke acara New York Now. Semua terpilih melalui kurasi produk kreatif yang digelar sejak Maret 2018," ujar Triawan dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Rabu (01/08/2018).

Baca Juga: Jalur Khusus Sepeda di Jakarta Dijadikan Meme dan Komik, Kocak!

Ia menambahkan, kedelapan produk ini telah memenuhi kriteria produk yang ditetapkan pada ajang New York Now 2018. Beberapa kriteria ini  antara lain harus memenuhi unsur originalitas. Karya juga harus merupakan desain asli Indonesia dan bukan imitasi atau replika dari karya yang sudah ada.

Tak hanya itu, produk yang dihasilkan juga harus berupa produk kerajinan tangan berkarakter khas Indonesia, menggunakan bahan lokal dari negeri kita sendiri, dan bertanggung jawab terhadap alam, lingkungan hidup dan aman untuk manusia.

Sementara itu dari sisi kemasan juga harus mencerminkan tren kekinian yakni streamlined, dan minimalis.

"Selain itu, produk ini juga harus memiliki Iatar belakang cerita tentang produsen dan produk, mencantumkan nama desainer yang terlibat dalam penciptaan karya, mencantumkan deskripsi singkat mengenai konsep desain dari karya, dan nilai tambah atas karya misalnya mempekerjakan masyarakat setempat, ramah lingkungan, dan lainnya," tambah Triawan Munaf.

Ia menyebut, seni kriya merupakan subsektor yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dan sangat Iekat dengan industri pariwisata. Subsektor ini sudah memberi kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto dari sektor ekonomi kreatif, yaitu 15,40 persen dari total PDB ekonomi kreatif sebesar Rp 922,59 triliun.

Baca Juga: MUI Siak Minta Imunisasi MR Ditunda, Ini Kata Ma'ruf Amin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI