Suara.com - Mattel, produsen boneka Barbie dan Hot Wheels, mengurangi 2.200 pegawai sebagai langkah penghematan setelah toko mainan raksasa Amerika Serikat, Toys R Us, tutup karena bangkrut.
Dilansir AFP, produsen mainan itu mengatakan bahwa pengurangan karyawan ini, sebesar 22 persen adalah karyawan non-manufaktur di seluruh dunia. Mattel sendiri memiliki sekitar 35.000 karyawan.
Selain itu, perusahaan juga berencana untuk menjual lokasi manufakturnya di Meksiko.
"Mattel adalah sebuah perusahaan dengan potensi luar biasa. Kami melihat banyak peluang, tetapi ada perbedaan besar antara kinerja keuangan kami selama beberapa tahun terakhir, serta di mana perusahaan seharusnya ditempatkan," kata Ynon Kreiz, Direktur Eksekutif. "Menimbang hal ini, kami sedang berada dalam perubahan kinerja."
Baca Juga: 3 Artis Cantik Ini Ayahnya Dibui Akibat Kasus Korupsi
Mattel melaporkan kerugian 240,9 juta dolar AS pada triwulan kedua, lebih besar dari kerugian 56,1 juta dolar AS pada periode yang sama beberapa tahun lalu.
Pendapatan turun hampir 14 persen menjadi 840,7 juta dollar AS,lebih rendah dari perkiraan analis, yaitu 863,1 juta dollar AS.
Ynon Kreiz, yang diangkat menjadi CEO April lalu,berharap dampak negatif penutupan Toys R Us mereda tahun depan.