Suara.com - Program Sejuta Rumah, Ditjen Penyedia Perumahan Kementerian PUPR (KemenPUPR)
resmi membangun rumah susun yang akan dimanfaatkan sebagai asrama bagi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah.
“UIN mendapat kesempatan istimewa, yaitu sebuah rusun 4 lantai untuk 196 mahasiswa. Di lantai dasar telah dilengkapi 2 unit untuk penyandang disabilitas. Semua sudah ada meubelair lengkap. Semoga degan adanya hunian yang layak dan nyaman, dapat menambah semangat mahasiswa UIN,” ujar Direktur Rumah Susun KemenPUPR, M. Hidayat, dalam Ground Breaking Rusun UIN, di Jalan Kertamukti, Ciputat, Tangerang, Selasa (24/7/2018).
Ground breaking ditandai dengan penekanan tombol bunyi sirine oleh Direktur Rumah Susun, M. Hidayat bersama Rektor UIN, Dede Rosyada, yang didampingi para wakil rektor dan para dekan.
Rektor UIN, pada kesempatan tersebut mengungkapkan terimakasihnya atas bantuan berupa 1 unit rumah susun sewa tersebut.
“Namanya sekarang rumah susun sewa. Kalau kita perhatikan, sudah tidak ada kata 'sederhana'-nya lagi. Kita harapkan, kualitasnya sudah jauh lebih bagus daripada yang sering disebut rusunawa,” harap Dede.
Ia menambahkan, rusun tersebut akan dimanfaatkan sebagai asrama mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa asing dari Afrika.
“Saat ini banyak mahasiswa baru dari luar negeri, khususnya dari Afrika.
Sudah ada 45 mahasiswa asing datang dari beasiswa dan 38 dari jalur non beasiswa. Yang mendapat beasiswa ini juga mendapat fasilitas untuk tinggal di asrama,” tambah Dede.
Ia menambahkan, bila tidak disediakan asrama, mereka akan tinggal di kos, dan pasti akan sulit dimonitor. Mahasiswa tetap akan dipungut biaya pemeliharaan gedung, tapi dijamin tidak akan mahal.
“Kami juga membutuhkan rusun yang lebih representatif seperti di luar negeri.
Dengan banyaknya mahasiswa datang dari luar negeri, ada baik buruknya. Baiknya, institusi kita semakin dikenal. Kita pun lebih bisa memperkenalkan culture kita. Namun di samping itu, kita harus memfasilitasi mereka dengan standar-standar internasional, seperti tersedianya sink, kitchen set dan AC,” katanya.
Sementara itu, Direktur Rumah Susun, Hidayat, mengungkapkan, saat ini rusun memang belum ada AC.
“Mungkin untuk AC dapat disediakan oleh pihak UIN,” katanya.
“Kami harapkan, nantinya dilakukan pemeliharaan dan perawatan secara berkala, agar rusun ini dapat terjaga keamanan dan kenyamanannya. Perlu pula dilakukan pelatihaan kebakaran dan evakuasinya. Hal ini untuk kesiapan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Hidayat.
Ia berharap, agar berbagai pihak bersama-sama mengawasi agar pembangunan rusun dengan anggaran senilai Rp 14 M ini agar dapat selesai tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya, serta aman dan sesuai dengan perencanaan, sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik.
Pembangunan rumah susun sewa ini merupakan salah satu bentuk implementasi program Satu Juta Rumah dan bagian dari program Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 2015.