Cara Jitu Bepergian ke Luar Negeri Saat Dollar Mahal

Rabu, 25 Juli 2018 | 07:10 WIB
Cara Jitu Bepergian ke Luar Negeri Saat Dollar Mahal
Ilustrasi melancong ke luar negeri. (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam beberapa bulan terakhir, berbagai media nasional dipenuhi dengan pemberitaan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Pelemahan rupiah terhadap the greenback, demikian istilah lain dollar AS, memang mencemaskan.

Betapa tidak? Perlahan tapi pasti, 'otot' rupiah terus melemah dan menerbangkan harga dollar AS hingga mendekati Rp 14.500 per dollar AS.

Nah, bila Anda saat ini tengah berencana pergi ke luar negeri untuk liburan atau keperluan, tentu saja mahalnya dollar AS bisa memengaruhi kecukupan anggaran.

Jangan khawatir, masih banyak jurus yang dapat Anda tempuh supaya harga dollar AS yang kian mahal tidak memberatkan isi kantong. Berikut beberapa tips yang bisa digunakan agar liburan anda ke luar negeri bisa lebih nyaman.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Janin Mungil, Bayi Alien?

1. Ubah negara tujuan
Apabila masih memungkinkan untuk mengubah tujuan negara yang akan kamu kunjungi, mengapa tidak? Kamu bisa memilih bepergian ke negeri-negeri di mana nilai tukar mata uang mereka terhadap rupiah tidak terlalu mahal atau masih terjangkau oleh isi kocek kamu.

Langkah ini paling masuk akal ketimbang memaksakan pergi dengan kondisi anggaran traveling yang mepet.

2. Atur ulang budget dan iterinary
Kamu masih bisa berhemat dengan mengecek lagi pengaturan budget selama bepergian dan penyesuaian iterinary.

Anggaplah tadinya kamu hendak berkeliling hingga ke 10 tempat selama sekian hari di tempat tujuan tersebut. Kamu bisa mengubahnya menjadi 6 tujuan saja sehingga kebutuhan pengeluaran selama di negara tujuan bisa kamu kurangi.

3. Jangan pergi liburan dengan paket tour. Kenapa? Karena paket-paket tour selalu ditawarkan dalam harga dollar AS.

Baca Juga: Cegah Karhutla, Panglima TNI Intruksikan Serangan Darat dan Udara

Jelas ini merugikan bagi orang Indonesia. Walaupun segala transaksi yang dilakukan di dalam negeri harus menggunakan rupiah, tetap saja mereka menggunakan patokan dollar AS yang harganya dikonversi ke rupiah. Paket liburan tentu terasa mahal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI