Pesan Menteri Basuki Kepada Generasi Muda PUPR

Selasa, 17 Juli 2018 | 01:15 WIB
Pesan Menteri Basuki Kepada Generasi Muda PUPR
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. (Dok PUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Basuki juga berbagi pengalamannya pada saat mengambil keputusan menghentikan sementara seluruh pekerjaan konstruksi layang di Indonesia. Keputusan tersebut diumumkan pada 20 Februari 2018, sementara Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Papua akan melakukan pengangkatan bentang utama Jembatan Holtekamp pada 21 Februari 2018.

“Pada saat pengangkatan dihadiri oleh Dirjen Bina Marga, Direktur Jembatan, Kepala Balitbang yang juga anggota Komite Keselamatan Konstruksi. Pengangkatan akan dilakukan pukul 10.00. Saya gelisah, kemudian saya Sholat dan berdoa. Alhamdulillah berjalan lancar,” terangnya.

Sikap pantang menyerah juga harus dimiliki generasi muda PUPR, meskipun harus ditugaskan hingga pelosok bahkan di pegunungan dan perbatasan Papua dengan risiko keamanan tinggi.

“Beberapa pegawai maupun kontraktor PU menjadi korban penyanderaan, namun kita tidak menyerah dengan segala upaya kita terus bekerja bersama TNI,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki berbagi pengalaman dalam melaksanakan tugasnya terutama dalam penanganan bencana seperti rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tsunami di Aceh, semburan lumpur Sidoarjo, bencana kelaparan di Yahukimo, dan banjir bandang di Kota Garut.

Baca Juga: Menteri PUPR Bantah Anies Baswedan soal 6 Ruas Tol Dalam Kota

Pada saat bencana, peran Kementerian PUPR dibutuhkan baik pada saat krisis maupun tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

“Orang PU akan pulang paling akhir pasca bencana. Seperti kejadian luar biasa di Asmat, saat ini orang PU masih bertugas disana meski kejadiannya sudah usai,” terangnya.

Sementara itu, memasuki tahun 2019 sebagai tahun politik dimana akan diselenggarakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Menteri Basuki menyampaikan bahwa sebagai ASN tidak boleh melakukan politik praktis.

"Beda pilihan pasangan calon adalah keniscayaan. Tetap harus bersatu, tidak boleh ada perpecahan. Oleh karenanya (ASN PUPR) jangan gunakan grup di media sosial sebagai ajang untuk mengajak dan berkampanye terhadap pilihan masing-masing," jelas Menteri Basuki.

Turut hadir pimpinan tinggi Madya yakni Sekjen PUPR Anita Firmanti, Irjen Rildo A. Anwar, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Dirjen Pembiayaan Perumahan Lana Winayanti, Kepala BPSDM Lolly Martina Martief, dan Kepala Balitbang Danis H. Sumadilaga.

Baca Juga: Korupsi Gubernur, KPK Geledah Kantor PUPR dan Dispora Aceh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI