Kajian Kereta Cepat Jakarta - Surabaya Akan Rampung Bulan Depan

Kamis, 12 Juli 2018 | 07:16 WIB
Kajian Kereta Cepat Jakarta - Surabaya Akan Rampung Bulan Depan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Suara.com/Lily Handayani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan segera menyelesaikan kajian mengenai proyek kereta Jakarta-Surabaya dalam satu bulan mendatang.

Hal itu dikatakan Budi seusai rapat koordinasi tentang transportasi perkotaan di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Rabu (11/7/2019).

Dia mengatakan saat ini pemerintah masih dalam pembicaraan dengan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) untuk rincian studi kelaikan proyek tersebut.

"Satu bulan ini kita akan optimalkan. Ini kan kita sudah intensif, tinggal (membahas) hal-hal tertentu saja. Satu bulan ini kita selesaikan," katanya.

Baca Juga: Gedung Kemenhub Terbakar, Polisi belum Temukan Ada Kelalaian

Budi menjelaskan hal-hal yang masih jadi pembahasan diantaranya mengenai konten lokal, nilai investasi serta teknologi yang akan digunakan.

Mengenai nilai investasi, ia mengaku telah ada angka yang disiapkan pemerintah. Namun, ia enggan mengungkap besarannya.

Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu juga mengatakan meski molor dari target yang ditetapkan sejak awal, kajian kelaikan masih terus dilakikan agar hasilnya optimal.

"Enggak berlarut-larut itu diskusi. Kita kan enggak boleh buru-buru mulai, nanti dikritik kalau kemahalan," katanya.

Revitalisasi jalur kereta Jakarta-Surabaya rencananya akam menggandeng Jepang. Proyek tersebut ditargetkan bisa dimulai tahun ini menunggu studi kelaikan (feasibility study) selesai dikerjakan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).

Baca Juga: Kasus Kebakaran Kemenhub Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya

Pemerintah juga tengah mengkaji konsep pembiayaan agar proyek tersebut tidak membebani negara. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI