Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini mengisi acara seminar di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak atau DJP.
Dalam acara tersebut, Sri Mulyani menceritakan tentang hari lahir pajak. Dia menjelaskan, pajak di Indonesia memiliki konsep perjuangan.
Menurut Sri Mulyani, masyarakat harus paham betapa pajak memiliki peran penting dalam memperkokoh perekonomian dan pembangunan Indonesia. Pajak, tegas dia, tidak terlepas dari perekonomian Indonesia.
"Disampaikan oleh pak Robert, lahirnya kata pajak adalah suatu perjuangan dan 14 Juli dipilih sebagai hari pajak. Saya gembira Ditjen Pajak menyusuri, meneliti dan mempelajari sejarah," kata Sri Mulyani di Gedung DJP, Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Dalam konteks negara, pajak bisa menjaga kedaulatan negara. Pasalnya, pajak bisa mendesain struktur ekonomi suatu negara dalam merdeka.
"Bahwa kita tahu untuk merdeka dan menjaga kedaulatan dan cita-cita kemerdekaan maka pajak diperlukan. Karena itu satu tarikan napas dengan mendesain republik ini, pajak adalah bahan yang tidak terpisahkan," ujarnya.
Dia menyampaikan, kedaulatan negara bisa berjalan dengan baik jika fungsi perpajakannya juga berjalan dengan baik. Menurut Sri Mulyani, pajak adalah tulang punggung negara yang menopang tubuh negara.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyatakan, jika sebuah negara mau bergerak dengan cepat dan bermartabat hingga dibanggakan rakyat dan disegani negara lain, maka harus memiliki tulang punggung yang kuat.
"Kalau penopangnya tidak kuat, misalnya rapuh atau osteoporosis, salah bentuk maka itu akan menghambat," katanya.