Suara.com - Umumnya, masyarakat hanya mengetahui produk-produk yang dikemas ekonomis atau saset diantaranya kopi, shampo, pengharum pakaian dan sebagainya. Namun kali ini di Maluku akan hadir beras dalam kemasan ekonomis.
Beras ini nantinya diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Pihak Bulog sengaja mengeluarkan beras versi kemasan ukuran 200 gram yang dibandrol seharga Rp 2.500 per saset.
“Kalau rumah tangga beli karungan saja. Beras ini dibuat untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah,” kata Kepala Divre Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara, Arif Mandu.
Menurut Arif, beras dalam kemasan dengan harga murah ini diharapkan membantu mengurangi kekurangan gizi serta memudahkan akses pangan warga di Maluku.
Kelompok masyarakat yang juga dapat menikmati beras dalam kemasan yakni mahasiswa, PNS, TNI dan Polri yang berstatus bujangan.
Beras saset dinilai juga membantu penghematan belanja bagi perantau yang masih bujangan.
“Untuk awal kami akan bikin pengenalan ke pasar untuk lihat penerimaan masyarakat seperti apa,” kata Arif.
Arif mengatakan Bulog telah mengedarkan beras tersebut ke sejumlah pasar di Pulau Jawa. Yakni di Jakarta, Surabaya dan Bandung.
Untuk sementara, Perum Bulog Maluku sedang meminta stok dari Surabaya dengan jumlah yang terbatas untuk tes pasar. Pasalnya beras saset itu juga punya masa kedaluwarsa.
“Kalau nanti permintaannya kurang mungkin kami akan ubah ukuran jadi setengah atau satu kilogram, tunggu dua minggu lagi kita edarkan,” akunya.