Orang Kaya Di Cina Ramai-ramai Ingin Pindah Negara, Kenapa?

Rabu, 11 Juli 2018 | 08:15 WIB
Orang Kaya Di Cina Ramai-ramai Ingin Pindah Negara, Kenapa?
Ilustrasi bendera Cina. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rasa nasionalisme mungkin menjadi nomor dua bagi sebagian orang-orang kaya di negeri Cina.

Hal tersebut lantaran sebagian orang kaya yang notabene taipan di negeri tirai bambu ini beramai-ramai ingin meninggalkan negeri mereka dan menetap di beberapa negara maju yang menawarkan fasilitas pemberian kewarganegaraan dengan syarat orang kaya asal Cina itu menanamkan modalnya atau membeli properti.

Sebuah survei yang dilakukan Hurun bersama dengan Visas Consulting Group menunjukkan, bahwa setengah jutawan di Cina mempertimbangkan untuk pindah ke luar negeri. Negara Amerika Serikat menjadi tujuan favorit para jutawan.

Selain itu, survei juga mencatat, kecenderungan jutawan menghabiskan uangnya untuk membeli rumah maupun bangunan-bangunan di AS.

Seperti dilansir CNBC Internasional, jutawan dengan kekayaan bersih setidaknya 4,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 64,4 miliar mempertimbangkan untuk pindah.

Hal tersebut tentunya membuat permintaan dan harga jual real estate cenderung mengalami kenaikan, terutama di wilayah AS.

Selain AS, Kanada berada di urutan kedua, menyalip Inggris yang sebelumnya berada di posisi tersebut. Posisi ketiga Inggris dan Australia masuk ke posisi keempat.

"Sistem pendidikan Amerika adalah salah satu alasan paling utama para investor Cina memilih Amerika Serikat," kata laporan tersebut.

"Selain itu, juga karena perjalanan bebas visa dan kemudahan adaptasinya. Pemotongan pajak oleh Presiden Trump juga semakin tinggi polingnya dalam kategori pajak tahun ini,"

Sementara kota yang menjadi favorit orang kaya Cina adalah Los Angeles, Seattle, San Fransisco, dan New York. Alasan para jutawan tersebut memboyong keluarga beserta kekayaannya adalah karena pendidikan dan juga lingkungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI