Starbucks dan McDonald Tak Akan Gunakan Sedotan Plastik Lagi

Rabu, 11 Juli 2018 | 07:15 WIB
Starbucks dan McDonald Tak Akan Gunakan Sedotan Plastik Lagi
Ilustrasi minuman dengan sedotan dan tutup gelas plastik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan kopi terbesar di dunia asal Amerika Serikat, Starbucks, akan menghentikan penggunaan sedotan plastik di 28.000 gerainya yang tersebar di dunia.

Dikutip dari Time.com, Starbucks menjadi perusahaan makanan dan minuman pertama di dunia yang melakukan kebijakan pro kelestarian laut tersebut.

Pihak Starbucks mengatakan, bahwa pihaknya telah mulai meniadakan kemasan tanpa sedotan plastik untuk minuman tertentu, di lebih dari 8.000 gerainya di AS dan Kanada per akhir Juli ini.

Kedai kopi berlogo putri duyung itu memperkirakan kebijakannya akan berdampak pada pengurangan sekitar satu miliar sedotan plastik per tahunnya.

Penghentian ini akan dilakukan secara bertahap hingga 2020 mendatang.

Nantinya, sedotan plastik yang selama ini digunakan Starbuck akan diganti sedotan berbahan ramah lingkungan dan tutup cup kopi pun akan menggunakan bahan jerami yang mudah didaur ulang.

Dengan begitu, perusahaan berkode emiten SBUX ini akan mengurangi dampak pencemaran sampah di dunia.

Hal serupa juga dilakukan oleh McDonald di Inggris dan Irlandia yang baru-baru ini akan beralih ke sedotan berbahan kertas pada tahun depan.

Saat ini McDonald bahkan tengah melakukan pengujian bahan alternatif pengganti sedotan plastik untuk beberapa lokasi di AS.

Sebelumnya aktivis lingkungan telah mengimbau para pelaku bisnis untuk tidak lagi berjualan minuman dengan sedotan plastik. Sampah sedotan ini kerap kali berakhir di lautan dan mengganggu kehidupan biota laut.

Sampah sedotan platik hanya menyumbang sebanyak empat persen saja dari total keseluruhan sampah plastik di laut. Dari sembilan juta ton sampah plastik, 2.000 ton diantaranya merupakan sampah sedotan plastik.

Meski demikian, kampanye larangan sedotan plastik ini tetap mendapat dukungan dari masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI