Suara.com - Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, penghapusan Generalized System of Preference (GSP) oleh Amerika Serikat akan berdampak pada produk ekspor Indonesia.
Hal ini akan mempengaruhi daya saing produk Indonesia dengan negara-negara lain.
GSP merupakan kebijakan AS berupa pembebasan tarif bea masuk terhadap impor barang-barang tertentu dari negara-negara berkembang.
“Tentu jelas akan berdampak ke perdagangan kita. Jadinya produk kita kurang kompetitif. Karena harganya naik,” kata Oke di Jakarta, Senin (9/7/2018).
Selain itu, dampak yang lebih besar yaitu ke neraca perdagangan Indonesia. Neraca perdagangan akan semakin sulit mencapai surplus jika ekspornya mengalami hambatan.
"Itu ada (dampak ke neraca perdagangan) tapi nggak boleh saya yang ngobrol (ungkapkan)," katanya.