Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan normalisasi Kali Pepe sebagai salah satu upaya pengendalian banjir Kota Solo.
Kota Solo atau Surakarta merupakan dataran rendah dan menjadi pertemuan beberapa sungai, yakni Kali Pepe, Kali Gajah Putih, Kali Anyar, Kali Premulung dan Sungai Bengawan Solo.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam penanggulangan banjir, disamping pembangunan infrastruktur fisik, juga diperlukan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan tidak membuang sampah ke sungai.
Selain itu, khusus untuk penanganan banjir di Kota Solo harus dilakukan secara terpadu dari hulu hingga hilir yang sudah dimulai sejak 2016.
Baca Juga: Ketik SETAN di Google, yang Muncul Foto Amien Rais
Penanganan Kali Pepe dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) melalui dua paket pekerjaan yakni Kali Pepe Hulu dan Kali Pepe Hilir.
Penanganan Kali Pepe Hulu memberi manfaat mengurangi risiko banjir seluas kurang lebih 230 hektar di Kecamatan Pasar Kliwon dan Jebres.
Sementara di daerah hilir akan mengurangi risiko genangan banjir seluas kurang lebih 80 hektar di Kecamatan Banjarsari, Pasar Kliwon, dan Laweyan.
Kegiatan yang dilakukan di Kali Pepe Hulu diantaranya yakni normalisasi dan revetment sepanjang 1.566 meter, rehabilitasi Bendung Karet Tirtonadi sepanjang 60 meter, pekerjaan rumah genset Bendung Tirtonadi, dan pembersihan hulu bendung (Manahan dan Nusukan), dan normalisasi Kali Gajah Bendung Karet Tirtonadi merupakan sebuah long storage sepanjang 5.010 meter dimana setelah rehabilitasi kapasitas tampung akan bertambah menjadi 1 juta m3.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Imam Santoso mengatakan, pada Bendung Karet Tirtonadi akan menggunakan teknologi gate panel yang pertama di Indonesia.
Baca Juga: Viral! Uang Senilai Rp 250 Juta di ATM Terkoyak Digerogoti Tikus
Keunggulan teknologi tersebut diantaranya waktu pengoperasian singkat, mampu melindungi air blader dari material sungai, tahan terhadap perubahan suhu ekstrim dan vandalisme.