Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore (21/6/2018), melemah sebesar 170 poin menjadi Rp 14.102 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan sebelum libur panjang Idul Fitri yang sebesar Rp 13.932.
Analis ForexTime (FXTM) Lukman Otunuga di Jakarta, menilai seluruh mata uang pasar berkembang terpukul telak oleh dolar AS yang menguat secara umum.
Situasi perang dagang yang semakin tegang antara Amerika Serikat dan Cina menambah kegelisahan pasar dan memperburuk situasi untuk pasar berkembang.
"Prospek kenaikan suku bunga AS dapat memicu kekhawatiran mengenai arus keluar modal dari pasar berkembang, namun masalah perdagangan global juga menjadi risiko besar," kata dia.
Lukman mengatakan ketegangan perdagangan dapat menimbulkan kekhawatiran pada memburuknya proteksionisme global yang berdampak negatif pada pertumbuhan pasar berkembang.
"Karena itu, mata uang dan saham pasar berkembang dapat semakin melemah," tutup Lukman.
Pada Kamis pagi sendiri nilai Rupiah sudah turun 78 poin menjadi Rp 14.010 per dolar AS pada perdagangan perdana pasar valas usai libur panjang Idul Fitri. (Antara)