Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan pelemahan rupiah saat ini. Pasalnya, rupiah menurutnya akan kembali menguat.
“Karena kan bunga disananya bergerak (Fed fund rate). Jangan terlalu dirisaukan, nanti juga tenang lagi," kata Darmin dikantornya, Jakarta Pusat.
Menurut Darmin, pelamahan ini dampak dari libur panjang Lebaran. Di mana pergerakan tidak terpantau hingga saat pembukaan perdagangan rupiah melemah.
"Nah, bahwa dia naik 1 persen (penguatan Dolar AS) bahwa itu memang agak lebih ditambah karena kita liburnya banyak. Oleh karena itu jangan itu dianggap sudah akhir cerita. Lusa juga berubah lagi," ujarnya.
Baca Juga: Ayah Dikeroyok Politisi PDIP Herman Hery, Anak Ini Histeris
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur dengan nilai tukar rupiah yang menguat.
"Ya alhamdulillah, kemarin kita lihat sudah mulai di bawah Rp 14.000. Kita harapkan dengan kebijakan-kebijakan moneter yang telah diantisipasi dan dilakukan oleh Bank Indonesia saya kira sangat baik," ujar Jokowi seusai menghadiri acara di Kampus Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka), Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Kepada wartawan, Jokowi mengaku selalu memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menyiapkan langkah-langkah strategis.
"Saya selalu memerintahkan kepada Menko Ekonomi, Menkeu untuk menyiapkan langkah-langkah yang memang ada di wilayah pemerintah yang konkret, yang real agar bisa juga ikut membantu BI dalam mengendalikan rupiah," kata dia.
Menurut Jokowi, lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak hanya terjadi di Indonesia. Sejumlah negara, kata dia, juga ada yang mengalami hal serupa.
Baca Juga: Polisi Selidiki Kasus Pengeroyokan 1 Keluarga di Jalur TJ
"Ini fenomena global. Semua negara mengalami. Semua negara mengalami," kata Jokowi.