Atau jika penumpang ingin melanjutkan perjalanan darat dengan angkutan umum, pengelola bandara harus menambah dan memeriksa angkutan umum sehingga jumlahnya mencukupi dan keamanannya terjamin.
"Malam hari itu kan waktu yang rawan untuk bepergian naik angkutan umum. Apalagi biasanya pemudik itu membawa barang bawaan yang banyak. Jadi pengelola bandara harus bisa menyiapkan angkutan umum yang jumlahnya memadai dan terjamin keamanannya kepada penumpang extra flight itu. Pengelola bandara bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah atau perusahaan angkutan umum setempat," lanjut Agus.
Di sisi lain, Agus juga meminta para penumpang extra flight untuk sabar dan sebisa mungkin menunggu waktu yang lebih baik untuk meneruskan perjalanan darat.
"Sebaiknya penumpang dijemput oleh sanak saudaranya karena itu lebih aman. Tapi kalau tidak, sebaiknya bertahan dulu di bandara, menikmati atraksi-atraksi yang ada di bandara. Nanti kalau sudah pagi, baru melanjutkan perjalanan. Tidak usah khawatir, bandara-bandara di Indonesia standarnya sudah bagus, tidak kalah dengan luar negeri. Kami selaku regulator penerbangan selalu mengauditnya sesuai aturan-aturan yang berlaku di dunia penerbangan baik nasional maupun internasional," pungkas Agus.
Baca Juga: Waspada! Copet Pura-pura Jadi Pemudik di Terminal Kp Rambutan