Suara.com - Harga jual tandan buah segar kelapa sawit di sejumlah pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menjelang lebaran Idul Fitri tahun ini mengalami penurunan drastis.
Diduga penurunan harga karena pengaruh penurunan harga minyak mentah kelapa sawit atau CPO dunia.
"Harga sawit turun berkisar Rp 60 hingga Rp 230 per kilogram di seluruh pabrik di daerah ini," kata Kasi Kemitraan dan Perizinan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sudianto di Mukomuko, Minggu (10/6/2018) seperti dikutip dari Covesia.com jaringan Suara.com.
Sebanyak 10 pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO di daerah itu membeli tandan buah segar milik petani setempat.
Baca Juga: Barang Antik Seperti Keris Bisa Digadaikan di Pegadaian
Harga sawit di pabrik PT AMK turun dari sebesar Rp 1.245 per kg menjadi Rp 1.185 per kg, harga sawit di pabrik PT DDP Ipuh dan Lubuk Bento turun dari sebesar Rp 1.250 per kg menjadi Rp 1.160 per kg.
Harga sawit di pabrik PT BMK turun dari sebesar Rp 1.320 per kg menjadi Rp 1.120 per kg, di PT USM turun dari sebesar Rp 1.370 per kg menjadi Rp 1.180 per kg.
Kemudian harga sawit di PT SSJA sebesar Rp 1.000 per kg, PT KSM sebesar Rp 1.140 per kg, PT MMIL sebesar Rp 1.140 per kg, PT KAS sebesar Rp 1.140 per kg.
Selanjutnya, harga sawit di pabrik PT S3 sebesar Rp 1.120 per kg, PT SAP sebesar Rp 1.210 per kg.
Ia menyatakan, penyebab harga sawit turun di daerah itu karena pengaruh penurunan harga minyak mentah kelapa sawit atau CPO dunia.
Baca Juga: Awas! Terbangkan Drone di Borobudur Tanpa Bayar Bisa Ditembak
Selain itu, katanya, harga sawit di daerah itu lebih rendah dari daerah lain, karena operasional kendaraan yang membawa CPO dari daerah ini ke pelabuhan di Padang cukup tinggi.
"Harga sawit di daerah lain lebih tinggi dari daerah ini, karena di daerah tersebut dekat dengan pelabuhan sehingga biaya operasional tidak terlalu tinggi," ujarnya.