Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjamin situasi pasar akan kondusif. Paling tidak itu akan aman dalam beberapa bulan ke depan.
Hal tersebut merespons rencana kenaikan Fed Fund Rate pada pertengahan bulan ini, serta situasi ekonomi yang bersumber dari perekonomian dunia. BI menegaskan semua hal itu sudah masuk dalam penghitungan bank sentral.
"Ini yang disebut dengan pre-emptive, front loading. Dari sekarang sampai Lebaran, sampai akhir tahun. Jangan dikira Dewan Gubernur tidurnya nyenyak. Kami akan pantau," kata Perry di Jakarta Pusat,Jumat (8/6/2018).
Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada semua pihak untuk tidak khawatir dengan iau kenaikan the Fed ini akan menganggu pasar dan perekonomian Indonesia.
“Kami sudah siapkan berbagai cara untuk mengantisipasi dampak itu nantinya,” katanya.
Lebih jauh ia mengungkapkan kondisi ekonomi domestik yang secara fundamental masih kuat.
"Inflasi paling banter 3,6 persen di akhir 2018. Sedangkan CAD tahun ini 2,3 persen dari GDP. Kemudian saat ini cadangan devisa 124 miliar dolar AS Sehingga kondisi dalam negeri masih baik dan terjaga," katanya.