Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan bahwa kenaikan suku bunga acuan tidak akan menurunkan angka pertumbuhan ekonomi. BI menargetkan pertumbuhan ekonomi ada di angka kisaran 5.1-5.5 persen.
“Kami sampaikan ke kalangan perbankan, ekonom, baik di pasar obligasi maupun pasar saham bahwa kenaikan suku bunga ini jangan selalu serta merta diartikan bahwa pertumbuhan ekonomi akan langsung turun," kata Perry, di Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (30/5/2018).
Menurut dia transisi kenaikan suku bunga acuan terhadap pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 1.5 tahun. Dengan demikian, BI tetap optimis pertumbuhan ekonomi 2018 bisa mencapai 5.2 persen.
Perry mengatakan, keputusan untuk menaikan suku bunga ini merupakan bagian dari langkah kebijakan moneter jangka pendek Indonesia untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Selain kebijakan suku bunga, BI juga melakukan langkah stabilisasi dengan melakukan intervensi ganda baik valas dan Surat Berharga Negara.
“Bank Indonesia juga melakukan komunikasi intensif khususnya dengan perbankan dan ekonom untuk membentuk ekspektasi yang rasional. Hal ini diharapkan bisa memitigasi kecenderungan pelemahan rupiah yang berlebihan,” katanya.