Suara.com - Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat. Turunnya harga minyak dunia karena tertekan data resmi yang menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik secara tak terduga.
Dilansir dari Reuters, Kamis (24/5/2018), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juli 2018 turun 36 sen dan ditutup di level 71,84 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara pada perdagangan Selasa (22/5/2018) WTI kontrak Juli turun 15 sen ke level 72,20 dolar AS.
Di sisi lain, harga minyak Brent untuk pengiriman Juli mampu naik 23 sen dan ditutup di 79,80 dolar AS per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London.
Baca Juga: Perry Warjiyo Hari Ini Dilantik Gantikan Agus Martowardojo
Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium 7,96 dolar AS terhadap WTI.
Energy Information Administration (EIA) melaporkan, bahwa surplus pasokan minyak di AS membengkak sebesar 5,78 juta barel pekan lalu, sedangkan persediaan masih ada sebesar 1,88 juta barel.
"Hal itu berkaitan dengan adanya perayaan Memorial Day dan musim panas mendatang. Kami harap hasilnya imbang. Ada pasokan besar itu mengejutkan,” ujar Tariq Zahir, Managing Member Tyche Capital Advisors.
Ia menambahkan, peningkatan persediaan minyak AS berasal dari kombinasi penurunan ekspor dan peningkatan impor. Menurut Flynn, hal tersebut cukup mengejutkan.
Apalagi minyak mentah Brent diperdagangkan lebih mahal 7 dolar AS dari harga minyak mentah Amerika Serikat. Ini membuat ekspor lebih menarik.
Baca Juga: Hujan Diprediksi Mengguyur Jabodetabek Siang dan Malam Hari