Investor dari 4 Negara Ini Siap Danai LRT Fase II

Rabu, 23 Mei 2018 | 14:30 WIB
Investor dari 4 Negara Ini Siap Danai LRT Fase II
Rangkaian gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) berada di lintasannya di Kelapa Gading, Jakarta, Senin (23/4).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jak-Pro) Satya Heragandhi mengungkapkan, rute Light Rail Train (LRT) fase II akan di mulai dari Velodrome menuju ke Tanah Abang dengan panjang rute sekira 11 Kilometer.

Satya menjelaskan, bahwa rute LRT fase II tersebut akan melalui Jalan Pemuda - Matraman - Jalur Sungai - Tanah Abang dengan melewati 10 stasiun.

"Rute untuk fase II itu dari Velodrome ke Tanah Abang kira-kira sekitar 11,6-11,8 Km. Referensinya 10 stasiun," jelas Satya di Balai Kota, Jakarta, Rabu (23/5/2018).

Untuk membangun rute tersebut, Satya memperkirakan anggaran yang dikeluarkan sekitar 600 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Pembangunan LRT Fase II Akan Melibatkan Swasta

"Kita melihat 500-600 juta dolar Amerika tergantung dari desain yang akan diajukan oleh Investor. Ya, sekitar Rp 7 triliun," katanya.

Satya memaparkan kebutuhan pembiayaan tersebut bisa dipenuhi dengan dua opsi yakni pemenuhan seluruhnya oleh pihak investor swasta atau dibagi dengan pemerintah.

"Model yang pertama memang semuanya adalah be to be investor, semuanya akan masuk atau sebagian investasi itu mereka yang nanggung sebagian investasi lagi pemerintah yang nanggung," paparnya.

Ia pun menerangkan, sudah banyak pihak investor yang tertarik untuk bergabung dalam proyek pembangunan LRT salah satunya adalah dari Cina.

"Dari lokal ada, Cina banyak, Korea banyak terus ketertarikan Jepang ada hingga Spain," terangnya.

Baca Juga: Mei 2018, Inka akan Uji Coba LRT di Palembang

Untuk kedepannya, Satya mengharapkan di tahun ini para investor sudah bisa melakukan tanda tangan kontrak sehingga pembangunan secara teknis dapat dilakukan pada Mei 2019 nanti.

"Kita berharap pada tahun ini kita bisa melakukan semacam kontrak dengan investor sehingga selambat-lambatnya bulan Mei atau paling cepet Maret 2019 itu kita sudah bisa membangun," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI