Suara.com - Besarnya minat masyarakat menukarkan uang baru menjelang Lebaran, membuat Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah menyiapkan uang baru senilai Rp 23,2 triliun.
"Ada kenaikan 14 persen untuk uang baru di lebaran, dikarenakan makin tinggi pula pengupahan THR dan tradisi salam tempel di masyarakat," kata Hamid Ponco Wibowo, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jateng, Senin (21/5/2018).
Untuk memudahkan masyarakat dalam menukar uang baru, BI menyediakan layanan mobil kas keliling penukaran uang salah satunya di komplek GOR Tri Lomba Juang Semarang.
"Kita sediakan mobil kas keliling di seluruh Kantor BI Perwakilan Jateng seperti di Semarang, Tegal, Solo, dan Purwokerto, jadi merata, selain itu kami juga bekerja sama dengan delapan bank umum untuk penukaran uang itu," ujarnya.
Baca Juga: Kasir Indomaret Tewas Dibunuh Perampok Pura-Pura Tukar Uang
Hamid mengatakan, untuk layanan mobil kas keliling dibuka mulai Senin (21/5/218) hingga Kamis (24/5/2018). Sedangkan layanan di kantor perbankan diberikan pada Selasa-Kamis tiap pekannya hingga 7 Juni 2018.
"Tahun ini kami sediakan uang Rp 23,2 triliun untuk Jateng. Untuk Kota Semarang disediakan sekitar Rp 9,6 triliun. Uang ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat saat Lebaran," terangnya.
Untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang baru bagi pemudik yang masuk Jateng dan arah Jatim, BI juga membuka gerai penukaran uang di rest area Tol Ungaran Kabupaten Semarang, pada 5-7 Juni 2018.
"Karena hari terakhir bekerja itu 8 Juni, jadi 5-7 Juni kita buka di rest area Tol Ungaran karena di tanggal itu sudah banyak pemudik yang menuju Jateng dan Jatim, ada libur panjang kurang lebih 11 hari," paparnya.
BI menyiapkan uang Rp 23,2 triliun terdiri dari berbagai pecahan yakni pecahan Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 50.000.
Baca Juga: Kisah Tukang Tukar Uang di Dekat Layanan Resmi BI di Monas
Berdasarkan data 2017, penarikan uang oleh perbankan di Jawa Tengah mencapai Rp 20,28 triliun. Penukaran uang di Jawa Tengah selama periode lebaran 2017 didominasi uang Rp 10.000 sebesar 26 persen, Rp 20.000 sebesar 29 persen, serta Rp 5.000 sebesar 26 persen.
Pihaknya juga mengimbau pada masyarakat untuk tetap bersabar mengantri di tiap gerai mobil kas keliling dan perbankan yang ditunjuk.
Masyarakat juga diminta untuk tidak menukarkan uang pada jasa penukaran uang yang ada dipinggir jalan.
"Tidak dianjurkan penukaran pada jasa penukaran di pinggir jalan. Karena sangat riskan, bisa saja di dalam satu paket itu tidak sampai 100 lembar tapi mungkin saja kurang dan justru malah ada selipan uang palsu," tukasnya. [Adam Iyasa]