Pemudik dihimbau untuk memastikan ketersediaan saldo sebelum memasuki jalan tol guna menghindari terjadinya kemacetan di gardu transaksi.
“Sebagai contoh, tarif Jakarta-Surabaya Rp 344.000. Pemudik dapat mengisi saldo kartu elektronik hingga maksimal Rp 2 juta. Ada sekitar 250 mobile reader yang sudah siap dan 150 ribu kartu baru untuk mengantisipasi pemudik yang belum mempunyai kartu elekrtonik tol. Untuk rekayasa lalu lintas kami serahkan sepenuhnya kepada Kakorlantas,” ujar Herry.
Untuk fasilitas di jalan tol, Herry menjelaskan, meskipun sebagian jalan tol masih fungsional, akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
“Jalur fungsional akan dilengkapi rambu, marka jalan yang dikengkapi dengan spotlight, pembatas jalan (Median Concrete Barrier), dan tempat istirahat sementara yang dilengkapi parkir, toilet & mushola,” ungkapnya.
Baca Juga: Menteri PUPR Pastikan Ada Diskon Tarif Tol 10 Persen Saat Mudik
Pada mudik tahun 2018, Jembatan Kali Kenteng sepanjang 496 meter di ruas tol Salatiga-Kartasura belum bisa dilalui.
“Kami membangun jalur sementara di sisi bawah jembatan, dengan kondisi perkerasan lean concrete, tidak curam sehingga aman bagi pengguna jalan,” kata Arie.
Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Fasilitasi Jalan Daerah Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto menghimbau kepada pemudik yang ingin melewati Jembatan Kenteng pada ruas tol Salatiga-Kartasura untuk berhati-hati dan jika kondisi cuaca hujan atau sudah larut malam, diharapkan untuk lebih memilih jalan arteri. Kelancaran dan keamanan mudik tidak hanya ditentukan oleh prasarana, pengaturan lalu lintas, melainkan juga didukung oleh perilaku para pengendara selama di jalan.
Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Preservasi Jalan Hedy Rahardian dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
Baca Juga: Sedang Dinas Luar Kota, Menteri PUPR Tak Penuhi Panggilan KPK