Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mencatat hingga April 2018, belanja subsidi bahan bakar minyak (BBM) mencapai Rp 26 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp 13,2 triliun. Dana tersebut sudah termasuk digunakan untuk membayar utang subsidi tahun lalu kepada PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
"Subsidi energi meningkat. Realisasinya sampai April 2018 untuk BBM mencapai Rp 26 triliun. Termasuk kita telah membayar kekurangan tahun lalu sebesar Rp 12,3 triliun, dan untuk listrik kita bayar Rp 13,2 triliun termasuk kurang bayar tahun lalu Rp 3 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (17/5/2018).
Lebih lanjut, Ani merinci utang pemerintah yang dibayarkan ke Pertamina untuk subsidi BBM tahun lalu sebesar Rp 12,3 triliun. Adapun utang pemerintah untuk subsidi PLN sebesar Rp 3 triliun.
Secara keseluruhan, total realisasi belanja pemerintah hingga April 2018 mencapai Rp 165 triliun. Dari total tersebut, porsi subsidi energi untuk realisasi hingga April adalah 23,75 persen.
Saat ini, subsidi energi di APBN 2018 dianggarkan sebesar Rp 94,53 triliun, dengan rincian Rp 46,9 triliun untuk BBM dan listrik Rp 44,7 triliun. Dengan realisasi ini, subsidi energi telah habis sebanyak 41,4 persen dari jatah tahunannya.