Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mencatat defisit anggaran per April 2018 sebesar Rp 55,1 triliun atau lebih kecil dari tahun lalu yang sebesar Rp 72,2 triliun.
Dengan demikian defisit anggaran per April 2018 sebesar 0,37 persen dari Produk Domestik Bruto. Capaian ini turun dari tahun lalu yang 0,53 persen dari PDB.
“Kalau dilihat dari sisi defisit, realisasinya mengalami perbaikan yang sangat konsisten. Tahun lalu defisit capai Rp 72,2 triliun, nominal maupun persentase lebih kecil. Tahun lalu periode yang sama mencapai 0,53 persen,” kata kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (17/5/2018).
Ani menegaskan bahwa pemerintah menjaga APBN secara hati-hari. Tapi tetap efektif dorong perekonomian,” ujarnya.
Dengan realisasi defisit anggaran yang sebesar 0,37 persen, Ani mengklaim bahwa keseimbangan primer dalam APBN 2018 mengalami surplus Rp 24,2 triliun.
"Kalau dilihat APBN kita dari sisi defisit realisasinya mengalami perbaikan yang konsisten, dan ini yang selalu saya sampaikan konsistensi untuk menjaga APBN secara hati-hati namun efektif mendukung perekonomian. Ini menunjukkan konsistensi pemerintah menjaga keuangan," ujarnya.
Ani mengungkapkan, untuk realisasi pendapatan negara per 30 April sebesar Rp 527,8 triliun dari target Rp 1.894,7 triliun berasal dari pendapatan dalam negeri sebesar Rp 526,8 triliun.
Berdasarkan data pelaksanaan APBN 2018 sampai akhir April tercatat, realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp 416,9 triliun, belanja kementerian dan lembaga (K/L) mencapai Rp 165,9 triliun dan dana transfer ke daerah realisasinya sebesar Rp 251,9 triliun.