Suara.com - PT Pertamina (Persero) memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak atau BBM jenis bensin akan mengalami kenaikan pada Lebaran 2018. Kenaikan diprediksi menjadi 103.777 kiloliter per hari, meningkat dibandingkan konsumsi normal sebesar 90.110 kiloliter per hari.
Direktur Supply Chain, Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Gandhi Sriwidodo mengatakan, hal tersebut terlihat dari adanya kenaikan jumlah kendaraan.
“Akan ada kenaikan sekitar 15,7 persen dibandingkan hari biasanya,” kata Gandhi di Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, Gandhi mengaku pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi. Salah satunya adalah memperpanjang masa Satgas Idul Fitri, menjadi tiga pekan sebelum hari H sampai tiga pekan setelah hari H. Periode itu lebih lama dibandingkan dengan sebelumnya yang selama dua pekan sebelum hari H sampai dua pekan setelah hari H.
"Kami pun bakal berkomitmen untuk tetap menyiapkan kebutuhan Premium dan Solar selama periode Idul Fitri sesuai dengan kebutuhan masyarakat," katanya.
Selain itu, Pertamina juga bakal menambah armada motor yang menjajakan bensin kemasan menjadi 200 unit, dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya ada sebanyak 60 unit.
Gandhi mencatat, strategi armada motor kemasan menjadi yang paling efektif dalam melayani pemudik di tengah kemacetan.
"Soalnya, mobilitas motor ini lebih fleksibel untuk melalui jalan-jalan sempit," katanya.
Di sisi lain, Pertamina pun memastikan ketahanan pasokan BBM akan berada pada posisi aman sampai periode Satgas Idul Fitri selesai.
Gandhi mengungkapkan, cadangan pasokan Premium memiliki ketahanan selama 27 hari, sedangkan solar selama 24 hari. Lalu, produk Pertalite dan Pertamax Series memiliki daya tahan selama 25 hari, sedangkan Dexlite dan Pertadex memiliki cadangan selama 30 hari.