Suara.com - Direktur Utama Badan Urusan Logistik Budi Waseso stok kebutuhan bahan pangan tetap aman dan terkendali meski saat ini Indonesia diguncang dengan teror bom. Buwas mengatakan teror bom tidak mempengaruhi pengiriman besar ke daerah.
Bulog bekerjasama dengan aparat penegak hukum untuk melakukan pengamanan khusus untuk jalur distribusi dan gudang stok pangan agar tidak ada teror yang mengancam ketersediaan pangan di dalam negeri.
“Tidak ada pengaruhnya, semua kami pastikan aman,” kata Buwas di Jakarta, Senin (14/5/2018).
"Ada (pengamanan). Bukan ancaman. Yang pasti kan ancaman dari orang yang menginginkan barang itu tidak ada di lapangan," tambahnya.
Baca Juga: Ketika Anak Bertanya Tentang Teroris
Menurut Buwas, ancaman teror bom yang terjadi saat ini bukan menjadi ancaman yang berarti bagi Bulog.
“Nggak. Jangan kita terlalu berlebihan. Nggak (bukan ancaman)," katanya.
Seperti diketahui, masyarakat dibuat resah menyusul terjadinya teror bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur yakni, Gereja Santa Matia Tak Bercela di Jalan Ngagel, Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno, dan Gereja Krusten Indonesia (GKI) di Jalan Diponogoro.
Dalam peristiwa itu, mengakibatkan ada 14 orang meninggal dunia. Bahkan, sekitar 43 orang mengalami luka - luka.
Tak berselang lama, kejadian pun terjadi ledakan bom di rumah susun (Rusun) belakang polsek Taman Sepanjang, Sidoarjo. Adapun korban jiwa sebanyak lima orang dengan dugaan korban merupakan satu keluarga.
Baca Juga: Pengusaha Kaya Janjikan Rp 1 Miliar ke Penangkap Teroris Surabaya
Adapun korban yakni inisial A, istri dan anaknya meninggal dunia. Sementara dua anak lainnya masih dirawat dirumah sakit.
Ledakan Bom, juga terjadi di Polrestabes Surabaya pagi tadi. Akibat kejadian itu, dari informasi, empat orang meninggal dunia akibat aksi bom bunuh diri tersebut.