Tertarik Detoks Finansial saat Ramadan? Begini Langkah-Langkahnya

Angelina Donna Suara.Com
Senin, 14 Mei 2018 | 17:19 WIB
Tertarik Detoks Finansial saat Ramadan? Begini Langkah-Langkahnya
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bulan Ramadan sudah di depan mata. Bila tidak ada aral melintang, pertengahan Mei ini, masyarakat muslim di seluruh dunia akan mulai menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan.

Di Indonesia, bulan puasa (dan lebaran) justru lebih erat kaitannya sebagai bulan perayaan. Alhasil, hakikat puasa yaitu menahan diri secara ironis justru bersinggungan erat dengan kenaikan tingkat konsumsi atau belanja rumahtangga.

Banyak kalangan yang jor-joran membelanjakan penghasilan dan tunjangan hari raya sampai tak bersisa untuk keperluan finansial lain yang lebih penting, misalnya, menyelesaikan utang yang lebih mendesak, membayar uang anak sekolah, dan lain sebagainya.

Nah, di tengah perlambatan ekonomi dan geliat kenaikan harga barang dan jasa jelang Ramadan, Anda sebenarnya bisa mengembalikan khittah Ramadan dengan lebih menahan diri dari godaan konsumtif. Caranya, dengan menjalankan “detoks finansial” selama Ramadan!

Detoks finansial di sini maksudnya, Anda menjadi lebih bijak dalam mengelola penghasilan dan menentukan keputusan berbelanja selama Ramadan. Tujuannya, agar di bulan yang suci, Anda tidak malah terjebak perilaku konsumtif yang bertentangan dengan khittah “menahan diri”.

Tertarik menjalankan? Yuk, coba pertimbangkan langkah-langkah dari situs perbandingan dan pengajuan produk keuangan HaloMoney.co.id berikut ini:

1. Detoks belanja dapur

Selama berpuasa, logikanya tingkat konsumsi Anda berkurang. Bila di hari-hari biasa, Anda makan 3 kali sehari ditambah camilan sana sini, maka saat berpuasa, Anda tidak diperkenankan makan mulai jelang fajar hingga azan maghrib terdengar.

Bila ingin konsisten dengan semangat menahan diri di bulan puasa, sebenarnya Anda tidak punya alasan untuk berbuka puasa atau bersahur dengan menu yang terlalu berlebihan. Jadi, alih-alih belanja berbagai macam keperluan dapur yang terlalu banyak, Anda bisa melakukan detoks belanja dapur dengan fokus hanya pada bahan-bahan yang perlu.

Susunlah menu berbuka puasa dan bersahur selama 29-30 hari. Bila terlalu ribet, Anda bisa memulai susunan menu seminggu sekali. Dengan mengantongi rencana menu, Anda bisa merencanakan belanja dengan efektif sekaligus hemat. Manfaatkan saja promo weekend yang biasa dilangsungkan peritel untuk membantu Anda mendapatkan harga beli lebih murah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI