Ditarget Beroperasi 2019, Pembangunan Pabrik NPK Dikebut

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 11 Mei 2018 | 16:26 WIB
Ditarget Beroperasi 2019, Pembangunan Pabrik NPK Dikebut
Menteri BUMN Rini Soemarno saat groundbreaking Proyek NPK Fusion II Pusri, Palembang, Jumat (11/5/2018).(Suara.com/Andhiko Tungga Alam)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan pembangunan pabrik pupuk NPK selesai pada akhir 2019 mendatang.

Mengingat, kebutuhan pupuk NPK sangat mendesak bagi para petani di seluruh Indonesia.

"Produksi pertanian dan komoditas perkebunan saat ini menjadi hal yang strategis. Jika pembangunan ini kita kebut, tentu meningkatkan kualitas kesejahteraan serta kuantitas hasil pertanian," kata Rini saat Groundbreaking Proyek NPK Fusion II Pusri, Palembang, Jumat (11/5/2018).

Berdasarkan catatan yang dimiliki Kementerian BUMN, saat ini produksi NPK hanya 3,1 juta ton sedangkan kebutuhan nasional sekitar 11,1 juta ton. Artinya masih banyak terjadi kekurangan.

Baca Juga: Renovasi Rumah Karyawan BUMN, Pupuk Indonesia Kucurkan Rp1 Miliar

Dengan ditambahnya pabrik NPK yang tengah dikerjakan, maka total produksi diharapkan dapat mencapai 5,5 juta ton.

"Pembangunan pabrik pupuk NPK ini juga dilakukan selain di Sumsel seperti di Pupuk Kujang, Pupuk Kaltim dan beberapa daerah lainnya. Kami harap dengan selesainya pabrik ini maka dapat lebih efisien, dan tidak terlalu membebankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," katanya.

Rini menambahkan, Sumsel memiliki batubara berkalori rendah. Ini juga menurutnya baik untuk bahan bakar selama produksi nantinya.

"Kebetulan disini juga ada anggota DPR RI, makanya kita berharap batubara (kalori) rendah di Sumsel, tidak dikenakan royalti," pungkasnya. [Andhiko Tungga Alam]

Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, Pupuk Indonesia Perkuat Riset Pertanian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI